"ARES STOP!"
Mendengar kekasihnya, barulah Ares berhenti.
"NGAPAIN LO PELUK CEWEK GUE, BANGSAT?!!!"
"Cih, cewek lo? Masih lo anggap? Cowok mana yang biarin cewek nya di perkosa sama musuh nya sendiri?" sinis Galang sembari terkekeh.
Deg
"Maksud lo apa anjing?!"
"Perlu gue ulang?"
"Cewek lo di perkosa sama Gian, bangsat!" lanjut Galang emosi.
"Lang..." lirih Lea tidak kuat.
Ares menatap Lea, cewek itu sudah menangis sejadi-jadinya dan menatap dengan tatapan masih tidak percaya.
Ares mendekati Lea, dan langsung menarik kekasihnya ke dalam pelukannya. Membiarkan Lea menangis disana, menyalurkan ribuan maaf dari mulut Ares.
"Gu-gue mi-minta maaf. Seharusnya gue gak abaikan panggilan telfon dari lo, sayang," lirih Ares sudah menangis di balik punggung Lea.
Tangannya bergetar, nafasnya sesak.
"Gue emang cowok brengsek, maki gue, pukul gue, bebas apapun yang mau lo lakuin, Le. Biar lo maaf in gue,"
Lea masih terisak di dalam dada bidang Ares, ia menggeleng dan melepaskan pelukan Ares dengan perlahan.
"Jauhin gue..." lirih Lea tidak kuat untuk mengatakannya.
"Engga! Lo milik gue, gue gak akan pernah jauhin lo, bahkan lepasin lo, Lea Magma!"
"GUE MALU, RES, MALU. GUE UDAH GAK PANTES BUAT LO!"
"Gu-gue udah kotor, Res. Plis... pergi dari gue,"
"Lo gak denger omongan gue, ha?! Lo milik gue, sampai kapan pun gue gak akan pernah lepasin, lo!" teriak Ares kembali memeluk Lea kedalam dekapannya.
Ares Bagdista ~
Lea Magma ~
Mulai: April 2022
Selesai:
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan