Sebagai pemilik toko buku biasa, keinginan terbesar Ling PingAn adalah mengarungi hidup dan tidak melakukan apa-apa.
Namun, pelanggan yang berada tepat di tengah krisis puber mereka terus mengunjungi tokonya di tengah malam. Demi bisnisnya, Ling PingAn harus meniru nada kekanak-kanakan mereka, berusaha keras untuk mempromosikan buku-buku di tokonya. Ketika dia akhirnya berhasil menjual buku-bukunya setelah melalui tarik ulur verbal yang hebat, masing-masing dari mereka mengatakan bahwa mereka tidak punya uang, dan bahwa mereka ingin menggunakan berbagai alat yang tampaknya merupakan artefak ilahi sebagai jaminan. . Melihat pelanggan ini, Ling PingAn hanya bisa menyetujui mereka dengan pasrah. Tetapi sedikit yang dia tahu bahwa setiap buku yang dibeli pelanggan ini darinya telah berubah tampilannya.
"Rahasia Cosplay" menjadi "Laporan Penelitian Neraka Bawah"
"Stellaris: Pengaturan untuk Kenaikan Synth" sebenarnya adalah "Injil untuk Makhluk Sintetis"
Terlebih lagi, di mata pelanggan ini, dia sebenarnya adalah penguasa Diablos yang mengerikan, entitas tak terdefinisi yang memegang kendali semua alam.
Dalam hal ini, Ling PingAn berkata, "Saya tidak, saya tidak, jangan bicara omong kosong.
"Papa jelek."
Itu dia, balita itu lah alasan nya. Alasan sang predator duduk tenang, dan menikmati celotehan tak jelas bocah mungil di pangkuan nya.
"Perlu ku belikan kacamata, hm? Bahkan ketampanan ku bisa menghancurkan satu negara."
"Jelek!"
"Buta!"
"Jelek!"
"Buta!"
"Lebih tampan Kak Jendla, wlee..."
"Apa kau bilang!"
°°°°
Pembantaian keluarga konglomerat bermarga 'Lancester' menjadi hot news headline di portal berita online beberapa minggu terakhir.
'Mengerikan' itulah satu kata yang ada di dalam benak semua orang. Bagaimana tidak, seluruh anggota keluarga di temukan mati dalam keadaan tubuh terkoyak benda tajam.
Karena tragedi itu lah, hidup Arbie sang korban sekaligus putri tunggal keluarga 'Lancester' berubah 180°.Dengan takdir tuhan, jiwa nya yang berumur 17 tahun berpindah ke raga balita yang baru menginjak usia 3 tahun.