Kinanthi menyesali pertemuannya sekaligus pernikahannya dengan Yasa, seorang presma sekaligus kakak tingkat yang menolong nya ketika pingsan saat ospek mahasiswa baru, nyaris satu dekade lalu. Ia, yang dulunya seorang gadis manis dan bertubuh mungil, di usianya yang ke tiga puluh, sekaligus usia ke delapan pernikahannya bersama Yasa, kini bertransformasi menjadi wanita obesitas dengan bobot menyentuh angka sembilan puluh kilo hanya karena ketakutan Yasa jika dirinya akan dilirik lelaki lain seandainya terus mempertahankan bobot idealnya. Kinanthi lelah diperlakukan bak sapi pejagalan yang tiap harinya harus menerima porsi makan super demi memenuhi kepuasan Yasa akan obsesinya menggemukkan sang istri. Apa yang harus Kinanthi lakukan?