Spoiler‼️ Aku berlari, aku berlari dengan perasaan bahagia yang tak terlukiskan oleh kata-kata sambil memeluk hadiah kecil yang akan ku berikan pada Chen. derai air mata bahagia tak kunjung surut. aku bahagia dan sangat bahagia rasanya aku benar-benar tak sabar untuk memeluk erat tubuhnya sambil mengatakan betapa aku mencintainya. Namun sayang langkahku seketika terhenti saat ku dengar dia berbincang dengan orang lain sambil menyebut namaku. "aku? maksudmu aku jatuh cinta sama Na yaa ra wanita itu?" Chen tampak kaget. "kenapa? apakah tidak?" "haha! bercandamu lumayan juga. dengarkan aku baik-baik. untuk jatuh cinta, setidaknya aku hanya akan jatuh cinta pada wanita yang memiliki level yang sama denganku! bukan wanita tak terhormat yang bahkan tak bisa menjaga harga dirinya sendiri," cibir Chen. Do young seketika melunturkan senyumnya. "Eyy ayolah! bukankah ucapanmu itu terlalu kejam?" "apakah membicarakan fakta adalah hal yang kejam? nggak lah. dengar ya, dia memang cantik aku akui itu tapi, dia tak sepolos yang kau kira. buktinya? ahh perlukah ku sebutkan hal ini? dia udah gak sempit lagi. tapi setidaknya lumayan lah jika buat sekedar pemuas nafsuku." Chen seketika membisik di akhir cibirannya. Refleks tangan Do young menampar wajah Chen sambil berkata: "Apakah hanya itu yang bisa kau katakan sebagai seorang lelaki? Pemuas nafsu? Apa selama ini kau memperlakukan Na yaa ra seperti seorang pelacur?" "Kenapa? Itu menyenangkan. Lagi pula saat bermain denganku juga dia sudah tidak perawan jadi, apa salahnya?" Ketus Chen sambil tersenyum seolah tak berdosa. *** Ternyata benar, seorang pria takkan pernah bisa berubah hanya demi seorang wanita. dia tetap pria kasar yang selalu menjadi parasit dalam kehidupanku seperti saat pertama aku mengenalnya. Aku yang terlalu bodoh kenapa mudah sekali bagiku untuk jatuh cinta dan memberikan segalanya? apa yang harus aku lakukan sekarang? hidupku benar-benar sudah di ambang kehancuran. Coming soon ya ^_^All Rights Reserved
1 part