Arya memperhatikan gadis itu, "suka, dia manis." "permen juga manis," sahut Rena kembali. "tapi dia lembut," jawab Arya tetap kekeh. "gulali lembut tuh." "gk, gulali sifatnya lumer kalau kena air." ~♥~ "kenapa kita gk bisa bareng?" tanya Arya mulai frustasi, menatap lawan bicaranya dengan serius. Rena mencoba untuk menahan hasrat ingin memeluk laki-laki di hadapannya, air mata mulai menggenang mengaburkan pandangan, rasanya sakit sekali. "karena kita beda." Satu kalimat, tiga kata yang mampu membuat seorang Aryana terdiam. Cekalannya perlahan-lahan melonggar sampai akhirnya benar-benar terlepas, kedua tangannya menggantung di sisi tubuh. "sampe sini aja yah, gue kesakitan," ujar Rena dengan air mata yang akhirnya jatuh juga. ~♥~ Baca gk? Baca gk? Baca gk? BACA LAH MASA ENGGA. kuy lah mampir, gk bakal nyesel di jamin, kalau nyesel uang nya kembali:) g canda.