Story cover for I Learn From Aileen by septhours
I Learn From Aileen
  • WpView
    Reads 1,875
  • WpVote
    Votes 527
  • WpPart
    Parts 16
  • WpView
    Reads 1,875
  • WpVote
    Votes 527
  • WpPart
    Parts 16
Ongoing, First published Jul 14, 2021
"Hidup gue itu kayak algoritma program yang udah gue buat dari awal. Gue hidup sesuai dengan apa yang gue rancang dan itu berlaku sampai akhir. Dan gue pikir gue melakukan kesalahan dalam nentuin tujuan hidup gue. Nyatanya gue sekarang berada di fase nggak tau harus apa." 

Aileen mengangguk-anggukan kepalanya seperti mencoba mencerna ucapan yang Dewa lontarkan. "Oke ibarat hidup kamu itu algoritma program yang kamu buat. Dan yang kamu rencanain sedemikian rupa. Tapi coba aku tanya saat kamu implementasikan program itu pasti ada error kan?" Aileen menghela napasnya sebentar, "Nah begitu juga hidup kamu Jun, walau kamu udah punya tujuan dari awal tentang hidup kamu tapi pasti bakal ada rintangannya. Ibarat program ya rintangan tadi disebut error. Waktu ada error itu kamu nggak perlu stress dan harus terpaku buat cepet tanganin itu. Nikmatin setiap prosesnya, sekaligus kamu belajar lagi. Error itu bukan kesalahan dari keputusan yang kamu buat. Tapi error itu keajaiban yang bakal buat kamu paham untuk menyikapi langkah selanjutnya saat hadapin ini lagi."


Cover Ilustrastion From Pinterest

©2022
All Rights Reserved
Sign up to add I Learn From Aileen to your library and receive updates
or
#622dewa
Content Guidelines
You may also like
Don't Talk About Money by catheryn99
55 parts Complete
Pernah ga sih? Kalian sekelas sama anak beasiswa yang ganteng banget, pinter banget, tapi juga sombong banget. Padahal dia tuh miskin banget :( Bukannya Irin judging nih, tapi pernah sekali waktu dia sekelompok sama Tama dan maksa buat kerkel di rumahnya untuk tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia, dan Irin baru tahu, ternyata di Jakarta masih ada ya rumah yang base nya dari kayu tanpa di semen. Letaknya dalam gang kumuh yang bau sampahnya kemana-mana. Tapi jujurly, kalian ga bakal lihat Tama seperti lingkungannya itu, walau dia juga ikut milah sampah yang bisa di daur ulang atau bisa dijual lagi sama bapaknya, semua hal ini yang mendukung Tama mendapat beasiswa untuk berkuliah di universitas terbaik, di tempat yang sama dengan Irin, lewat jalur surat keterangan tidak mampu. Tapi Irin sangat kagum sama Tama, bukan karena wajahnya aja yang tampan, walau hidup Tama terlihat jauh lebih susah dari Irin yang turun naik Jazz ke kampus, Tama ga pernah sekalipun terlihat mengeluh, ga kaya Irin yang perasaan hidupnya ngeluh mulu, malah pinter juga masih pinteran Tama, makanya Irin suka sama Tama, kalo kata Irin sih suka aja, ga yang gimana-gimana, tapi Irin tuh jadi suka ngintilin Tama, minta sekelompok sama Tama, minta diajarin Tama, mau makan bareng Tama atau bawain bahkan beliin Tama makanan, nawarin Tama balik bareng, mau main ke rumah Tama, sampai Tama tuh jengah, dan dari situ Irin menyimpulkan Tama sombong berikut berpemikiran sempit. "Kamu bisa ga? Ga usah dekat-dekat dengan saya? Saya ga butuh belas kasihan kamu, Irin. Jangan bawain saya makanan lagi, ga perlu tawarin saya pulang bareng kamu karena saya bisa sendiri. Jangan masuk ke dunia saya karena kamu tidak cocok. Kamu tidak perlu menempatkan diri sebagai saya karena kamu tidak tahu bagaimana kehidupan saya berjalan. Tapi di luar semua itu, saya bisa menjalankan hidup saya sendiri, tanpa bantuan kamu" Tapi, prinsip Irin tetap satu sejak awal. "Kamu lihat aja, kamu bakal balik dan ngemis cinta sama aku!"
You may also like
Slide 1 of 10
The Rainy Nights (END) cover
Don't Talk About Money cover
[Arsip] Dear Mr. Euler -  Terbit 30 April 2025 (Elex Media) cover
JALAN MASIH PANJANG (Tamat) cover
Rahil : 𝘜𝘯𝘦𝘹𝘱𝘦𝘤𝘵𝘦𝘥 𝘐𝘮𝘢𝘮 ✔️ cover
NATHA: AFTER SHE GO || ON GOING cover
Kakak Tingkat ✔ [COMPLETED] cover
ZOYA (Sujud Terakhir) [End] cover
Berandal school is a good Papa cover
academic adventures cover

The Rainy Nights (END)

32 parts Complete

Memangnya aku punya kesempatan untuk kembali mencintai lagi? - September, 2021