Aku kembali dan mengambil sebuah pisau dan menusukan ke jantungku untuk mengakhiri semua rasa sakit ini. Namun apa yang terjadi? Aku tidak mati! Setiap luka yang kugoreskan ke tubuhku kembali hilang. "Nyawamu adalah milikku! Kamu tidak akan mati sampai tiba saatnya kau dan aku di bakar di api neraka !" Ucap sesosok makhluk yang mengikat perjanjian denganku. "Apa maksudmu? Aku sudah menyerahkan tumbalnya?" Jawabku dengan penuh tangis. "Kau pikir masih ada tempat di akhir zaman, untuk mereka yang bersekutu dengan iblis? Nikmati saja hidupmu di dunia dengan kepastian Neraka telah dijanjikan bagimu" Balas makhluk mengerikan yang saat ini berdiri di depanku. Setan itu memanggil sekutunya untuk menjaga tubuhku, dia mendiami Imah Leuweung tempatku memanggilnya dan terus meminta tumbal atas dosa yang telah kuperbuat...