Story cover for Zafran & Zefanya (PROSES REVISI) by PutriLitotes
Zafran & Zefanya (PROSES REVISI)
  • WpView
    Reads 26,093
  • WpVote
    Votes 2,228
  • WpPart
    Parts 52
  • WpView
    Reads 26,093
  • WpVote
    Votes 2,228
  • WpPart
    Parts 52
Ongoing, First published Jul 15, 2021
"Fan ... aku minta maaf, aku yang menciptakan dusta pada hubungan kita,"

"Kenapa, Zaf? Kenapa gak bilang dari awal jika kita tidak seamin dan tidak seiman?" tangis Zefanya pecah, bahunya bergetar hebat.

"Karena aku cinta sama kamu! Diantara kita harus ada yang mengalah, Fan!" nada bicara Zafran melemah tidak ingin kehilangan Zefanya. 

"Gak. Aku gak akan mau mengalah hanya karena cinta, apalagi aku anak seorang Pendeta"
 
"Kalau gitu aku yang pindah!"

"Gak, Zaf. Cinta kita bukan hanya antara aku dan kamu, tapi juga tentang Tuhanku dan Tuhanmu."

"Ada yang lebih rumit dari Long Distance Relationship yaitu Love Different Religion. Dari sekian banyak cinta, kenapa Tuhan mempertemukan kita dalam cinta beda agama? Tuhan saja tidak berkehendak apalagi semesta, Zaf." 

"Tapi apalah dayaku hamba Allah yang mencintai salah satu umat Yesus?" Zefanya tidak menyahut dan pergi. Terlalu sulit baginya menerima kenyataan.

Start 01 Agustus 2021
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Zafran & Zefanya (PROSES REVISI) to your library and receive updates
or
#80bedaagama
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ELSA & GINTARA [END] cover
[ New ] MIKACINTA [ END ] cover
Berbeda[COMPLETED] cover
Cinta Beda Agama cover
Line Of Destiny cover
Maaf, Aku Pilih Tuhanku cover
Tomorrow • (Can't) Unite cover
Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going) cover
-ᴅɪꜰꜰᴇʀᴇɴᴛ- cover
Beda cover

ELSA & GINTARA [END]

101 parts Complete

Beberapa tamu yang baru saja hadir berhasil membuat suasana di dalam Gereja semakin ramai. Situasi yang tentunya langsung membuat keringat Gintara bercucuran meski rasanya tidak gerah sama sekali. Ada gugup sekaligus haru yang baru pertama kali ia rasakan dalam hidupnya. Sambil melihat dirinya sendiri di pantulan kaca, ia kerap merapalkan doa semoga ini jadi yang pertama dan terakhir dalam hidupnya. Sebab ia percaya, apa yang sudah persatukan oleh Tuhan, tidak bisa dipisahkan manusia. Sementara itu, selang beberapa jam setelahnya, Elsa yang baru saja menyelesaikan riasan pengantinnya mulai sibuk mencari tisu. Air mata yang sejak tadi ia tahan kini sudah tak terbendung lagi. Perasaan aneh yang menjelma jadi seulas senyum tipis terpoles di bibirnya kala melihat seorang penghulu yang sudah hadir. Tepat beberapa detik setelahnya, bayangan wajah laki-laki yang bertahun-tahun lamanya hidup dalam ceritanya semakin tergambar jelas. "Yuk, akadnya udah mau mulai," tegur Riska yang selalu jadi saksi bagaimana hati Elsa dibolak-balikkan oleh satu laki-laki yang sama. Sampai tangannya menangkap tangan Riska yang sudah tersenyum haru di sampingnya, Elsa tersadar bahwa sebentar lagi hidupnya akan benar-benar berubah. Tidak ada waktu lagi untuk memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidupnya setelah ini. Elsa hanya ingin bahagianya nyata. Mungkin saja ini waktunya. Semoga.