Aisya tak meminta takdirnya seperti ini. Ia tak kuasa sedikit pun atas apa yang digariskan untuknya. Ia hanya menjalani apa yang sudah ditentukan oleh takdir. Pahit manisnya hidup sudah ia rasakan di usianya yang masih cukup muda. Berat? Sudah pasti. Tetapi ia yakin bahwa Allah sedang menyiapkan sesuatu yang sangat indah di masa depan, meski ia harus lebih dulu merasakan batu kerikil dan rintangan yang tak mudah. Ia jalani dengan penuh rasa syukur dan sabar. Hingga pada suatu saat, ia menemukan kebahagiaan yang tak pernah disangka sebelumnya.
1 part