"Lo Masih suka aja ngiris tangan, mending Lo ngiris bawang sana" ucap seseorang yang baru aja sampai di rooftop Tanpa berbalik pun Dean tahu siapa orang itu "Lo gak usah sok tahu" "Apa yang gue gak tahu?, Hari ini Lo pakai hoddie itu artinya semalam Lo baru ngiris tangan Lo kan" "Segitu gak bisanya Lo Nerima takdir?" Tanya gadis itu lagi "Takdir mana yang belum gue terima, takdir kalau gue anak pelacur, atau takdir kalau gue emang gak akan pernah bisa bahagia" "Kalau Lo Nerima takdir Lo gak akan ngiris tangan Lo" ucap gadis itu sambil berjalan mendekati Dean "Untuk apa Lo ngiris tangan Lo? untuk ngalihin rasa sakit bukannya hidup Lo udah sakit gak usah nambah sakit di tubuh lo, atau Lo pengen mati kalau Lo mau mati mending Lo sekarang lompat dari sini gue yakin Lo langsung ke neraka" lanjut gadis itu "Lo gak usah sok ngajarin gue, gue sama Lo itu sama" balas Dean "Stop it, gue sama Lo beda, gue bisa Nerima takdir gue sementara lo enggak, gue bisa ngalihin rasa sakit gue ke lain hal bukan ngiris tangan kek orang tolol" Dean hanya memandang ke bawah "Gimana kalau besok dia sadar? Dia marah atau dia akan benci sama Lo? Hmmm menarik gue harap semoga dia cepat sadar ya" "Anjing Lo" umpat Dean Gadis itu hanya tersenyum dan hendak pergi meninggalkan Dean di rooftop sebelum melangkah gadis itu mendengar apa yang Dean ucapkan "Lo kenapa sih suka banget usik ketenangan gue" lirih dean