"Apa artinya, jika Jiwa tanpa Raga?"
kalimat itu selalu menghantui pikiran Jiwa, gadis yang kini usianya menginjak 16tahun.
Jiwa Raquella ia tumbuh di panti asuhan Jaya Bakti, awalnya ia hanya gadis kecil yang suka dengan kesendirian sampai akhirnya datang Raga Pratama anak panti yang baru masuk.
Keduanya menjadi sangat dekat, dimana ada Raga disitu ada Jiwa, keduanya tidak pernah mau dipisahkan mereka benar-benar tumbuh bersama.
Jiwa tidak pernah melakukan apapun sendiri karena ada Raga bersamanya, yang artinya apapun yang ia lakukan Raga juga akan melakukan hal yang sama.
begitu juga dengan Raga yang tak pernah ingin meninggalkan Jiwa meski seperkian detik.
Tetapi semuanya berubah, kala panti asuhan kedatangan dua pasangan pengusaha yang ternyata adalah orang tua kandung Raga, yang telah menitipkan Raga selama 5 tahun karena kini usia Raga 10 tahun.
"Jiwa, Raga emang harus pergi tapi Raga janji sama Jiwa, Raga nggak akan lupain Jiwa. Raga akan terus kesini nemuin Jiwa"
"Raga....Jiwa nggak tau mau ngapain kalo nggak ada Raga".
"Raga janji, Raga akan terus tengok Jiwa setiap hari"
Benar Raga tidak pernah mengingkari Janjinya, setiap hari ia selalu datang menemui Jiwa. Minggu berikutnya datang namun Raga tak lagi terlihat, Raga tidak lagi muncul dan menemuinya dari situ Jiwa berfikir. Apa artinya ia tanpa Raga?.
bagaimana kelanjutannya? bisakah mereka bertemu kembali?
dan kembali bersama?
note:
Terdapat umpatan.
Adegan kekerasan.
Typo yang bertebaran.
💫[SEQUEL PEJUANG SEPERTIGA MALAM]💫
Kehidupan di dunia ini ibaratkan air laut yang pasang surut. Kesedihan bisa saja datang kapan saja, namun kebahagiaan juga dapat menghampiri secara tiba-tiba.
Oleh karena itu, hiduplah sesuai dengan narasi Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jangan terlena dengan rasa bahagia yang datang, namun juga jangan terlalu berlarut dalam kesedihan. Tetaplah bersyukur dan berdoa atas apa yang telah terjadi.
Dalam ajaran Islam pun, setiap manusia diajarkan untuk senantiasa berusaha serta berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebab, Allah lah yang menentukan, sementara manusia hanya dapat merencanakan.
Saat sedang dalam keadaan sulit, wajar saja jika kita merasakan kesedihan atau putus asa. Namun, tentu lebih baik jika perasaan itu hanya sesaat saja. Kita pun harus berusaha untuk bangkit kembali menghadapi realita yang ada.
Sya'ir ini hanya untuk pengingat diri, bukan untuk menjerumuskan orang yang kamu sukai ke dalam lingkaran halusinasi.
- Zubair Hanan Al-Fatih -
Start: 20 Oktober 24
End: 23 Desember 24