Sejak kecelakaan yang menimpa ketiga bersaudara Aryan, mereka dengan menyedihkan menjalani hidup dipanti asuhan. Disiksa, dianiaya bahkan tak segan pernah hampir dijual kepada gigolo, Afnan berhasil membangkitkan semangatnya kembali untuk membesarkan kedua adiknya sendirian.
Dengan mendirikan sebuah kafe, Afnan berhasil menyekolahkan adik-adiknya. Sayang, Zabran memilih untuk berhenti melanjutkan pendidikan karena ingin membantu. Sementara adik terkecilnya, Razan, menempuh pendidikan di jurusan kedokteran karena keinginan yang kuat bercita-cita menjadi dokter.
Namun, semula yang Afnan pikir mereka akan menjalani kehidupan yang tenang dan damai, satu per satu persoalan hidup mulai mendatanginya secara bertubi, hingga ikatan persaudaraan yang begitu kuat terpecah belah karena pengkhianatan. Akankah Afnan berhasil memperbaiki keadaan? Mampukah ia mempertahankan hubungan antar persaudaraan yang telah puluhan tahun mereka jalani? Yuk, yang penasaran bisa langsung cus baca.
_____
Rilis, April 2023
Repub, 9 maret 2024
Note: Sebenarnya cerita ini udah pernah saya publish beberapa waktu lalu. Tapi karena kurangnya minat dari pembaca, jadi saya unpublish. Cerita ini saya revisi ulang, berharap para pembaca enjoy sama ceritanya.
im akhirnya pulang ke Indonesia karena ayahnya meminta dia untuk mulai mengambil alih perusahaan miliknya. Jim terpaksa melepas karir mentereng di Belanda. Sejak ayah dan ibunya bercerai pada masa tahun ke dua Jim kuliah di Belanda.
Ibunya yang memang Warga Negara Belanda memilih kembali ke negara asalnya dan menemani Jim yang sedang studi sampai akhirnya lulus dan kuliah di sana. Jim adalah anak Tunggal dari Markus Suwignjo, pengusaha asal Surabaya.
Ibunya, Anneke Koenigswald adalah mantan model Peranakan Belanda-Pontianak. Karena Jim adalah anak tunggal maka dia merupakan pewaris satu-satunya bisnis ayahnya.
Saat tiba di rumah masa kecil Jim yang megah, dia disambut seorang perempuan muda yang kata satpam adalah pacar ayahnya. Jim terpana menatap tubuh yang sexy gadis itu dengan dadanya luar biasa besar.
"Hai... Kamu pasti Jim." Kata perempuan muda itu dengan genit, menggoyangkan dadanya