Pariban adalah saudara sepupu dalam adat Batak, yang mana biasanya di jaman dahulu biasa terjadi perjodohan diantara keduanya. Tiur adalah seorang wanita Batak kelahiran Bandung. Tiur memiliki darah asli Batak dari kedua orang tua nya yang asli Batak pula, namun sejak lahir hingga dewasa ia sudah hidup di kota Bandung. Bagaimanakah kisah kehidupan seorang dengan genetik yg terkenal keras (budaya Batak), namun terbiasa dengan budaya lemah lembut (budaya Sunda)? Tak diduga Tiur yang belum pernah pacaran bertemu dengan pariban tidak kandung dan pariban kandung. Wilson, pariban Tiur yang tidak kandung telah Tiur sukai sejak awal bertemu, meskipun ia tidak sesuai dengan tipe cowok idamannya. sedangkan Togi, pariban kandung Tiur yang tinggal di Medan, yang sejak awal telah membuat Tiur risih, namun juga ternyata sempat menarik perhatian Tiur. Tiur bertanya tanya apakah Togi menggunakan bantuan 'oppung' (ilmu hitam) untuk menarik perhatian nya? ataukah itu hanya alasan Tiur karena ia mulai tertarik pada Togi? Pariban yang manakah yang akan bersama Tiur? FYI: Novel ini menceritakan tentang kehidupan orang batak di perantauan (kota Bandung). Akan ada beberapa istilah yang penulis sendiri definisikan, contohnya seperti penggunaan istilah generasi. Penulis menyebut seseorang sebagai 'generasi pertama' bagi perantau pertama. Sedangkan generasi kedua untuk anak dari generasi pertama. Contoh: Si A lahir di Sumatera Utara (daerah Batak) kemudian ia merantau ke kota lain (contoh Bandung). Maka si A akan penulis sebut sebagai generasi pertama. Lalu si A punya anak yg lahir di kota Bandung (kota perantauannya). Sebut saja nama anaknya ini B, maka si B ini disebut sebagai generasi kedua. Dimana si B memiliki darah asli Batak (orangtua Batak) namun sejak lahir sudah terbiasa dengan dengan budaya kota Bandung. Dan begitu seterusnya. ikuti kisahnya yuk!