Winter in June (On Going)

Bak matematika, kisah mereka begitu rumit untuk dipecahkan. Bahkan dengan rumus aljabar atau ilmu persamaan pun tetap gagal. Peluang untuk menyatukan mereka hanya 17%, sisanya adalah ketidakselarasan yang jadi tombak penghancur hubungan.

"Si.. Siapa kamu? Dan sedang apa kamu di kamar saya?"
"Aa kasep bisa lihat Euis???"
"Bisa lah! Muka kamu jelas banget ini depan mata saya, mana bajunya lusuh amat kayak abis jatuh dari jurang."
"Alhamdulillah Gusti.. akhirnya ada yang bisa lihat Euis... "
"Kamu sengaja ya nakut-nakutin saya? Takutin aja terus, enggak akan mempan! Kamu pasti cewek mesum yang ngaku-ngaku jadi hantu buat ngintipin saya kan?"
"Loh nggak A'. Baru kali ini loh Euis bisa dilihat lagi sama orang. Ngobrol pula!"
"Saya enggak percaya! Coba kamu jalan nembus tembok, kalau bisa itu baru saya percaya."

***

Semuanya berawal dari sebuah misi yang harus pria bernama lengkap Angkasa Wisnu Dirgantara itu laksanakan. Ia tak menyangka, sebuah misi menemukan perampok kondang di desa akan membawanya pada kisah yang tak pernah terlintas di benaknya.
Ia tidak percaya cinta. Ia juga cukup keras kepala. Tapi pada gadis itu ia bahkan rela meregang nyawa. Karena hanya pada gadis itulah ia pertama kali merasakan serangan dopamin dan serotonin yang begitu luar biasa. Untuk seorang pria INFJ seperti dirinya, hal seperti ini adalah hal yang sangat langka. Oleh karena itu ia tak boleh menyerah begitu saja. Bahkan jika peluangnya semustahil musim dingin di bulan Juni, ia akan tetap memperjuangkan gadis ini.