"Syahnaz, Syahnaz... Kamu tuh ya," nada suara Ranti jelas seperti tengah mengejek. "Kita ini hanya siswi lulusan Madrasah biasa yang ada di desa, jadi tak usah kamu terlalu percaya diri dengan impian mu yang setinggi langit itu." Lanjutnya Syahnaz hanya diam dan tersenyum. Tidak pernah ia membalas semua perkataan dan perlakuan teman-temannya yang membuatnya sakit hati. *** "Subhanaallah, Syahnaz," suara Hanum dari seberang telepon terdengar bersemangat sekali. "Kamu hebat, impian mu satu per satu mulai terwujud. Kamu tekun dan sabar sekali, Naz. Kamu berhasil tunjukan pada teman-teman di pondok dulu, kalau kamu mampu raih semua itu" Syahnaz tersenyum, dia tak pernah lupa dengan teman-temannya, tak pernah. Meski seperti itu, tak pernah sekali pun ia membenci mereka. Copyright 2021, Rubbinur