Note. Beberapa tanda kutip menghilang secara misterius dari cerita. I dont Know Why 😭😭 Mohon maaf atas ketidaknyamanan-nya. Dan saya berjuang merapikanya kembali. "Life is Simple. Kalau nggak bisa masak, ya udah cari suami yang nggak bisa makan." 😳 Ell From my lovely bedroom prison. ________________________ Cuplikan "Jajan." "Yuk, aku traktir." "Idih, traktir katanya lagi ...." Kalimat Elise terpotong, Ethan mengeratkan pelukannya hingga dia kesulitan bernapas. "Kalau buat beli berapa bungkus jajan masih bisa kali!" "Masa? Aku mau borong sama tokonya sekalian!" Mata Ethan membuka sempurna, sekali lagi dia mengeratkan lingkaran tangan. "Ya, Tuhan ni anak ngeselin banget! Lagian kalau kebnayakan makan jajan, entar giginya sakit lagi loh." Sakit gigi masalah Elise sewaktu masih kecil dan dua abangnya ditambah dua cowo sebelah malah patungan membelikannya cokelat dan permen. "Lima ribu deh, pinjamin!" telapak tangan Elise terbuka mengulur lagi ke arah Ethan. Ethan merogoh saku, mengeluarkan selembar seratus ribu. "Beliin rokok juga, ok!" "Aku nggak ngerokok, sorry!" Elise berlari meninggalkan Ethan. Dia membeli beberapa jajan kemasan dan minuman kaleng, di total semua lima puluh ribu, hebatnya dia melupakan pesanan sang pemilik uang. "Buruan!" Ethan berteriak saat Elise keluar dari mini market, mobil sudah terparkir di tepi jalan. Memeluk jajanya, Elise berusaha berlari. Dam! Sesuatu yang aneh terasa di kaki. Saat dia melihat, splendid! Sandalnya putus. Ethan tidak bisa berhenti tertawa selama beberapa menit, dia sengaja mengabaikan Nathan yang menanyakan ada apa dengan mereka berdua di bangku depan. "Udah dibuang aja!" sudah payah Ethan mengatakan kalimat itu dengan napas tersengal, Lelah karena tertawa. "Nggak ah, mau aku mumiin aja, kali aja jadi baru!" ⚠️⚠️⚠️⚠️ 16 Juli 2021 28 Juli 2021 End 19/08/2021 🌻🌷🌻🌷 I start to revising one bye one. If there is a number on title that the part alre