Bagi Azka bertemu Anin adalah realita yang paling ia nikmati.
perempuan rasional yang mampu membungkus dirinya dengan kelembutan dan kasih.
perempuan yang berkali-kali ia tepiskan dari fikiranya selama empat tahun, namun sia-sia.
" Anin, ratusan teori Albert Einstein nggak mampu ngubah fakta bahwa aku sayang sama kamu An, Logikaku benar-benar ditepis bila berhadapan dengan kamu. Aku nggak tau harus kaya gimana lagi An"
tetapi perempuan didepannya hanya sedikit menyungggingkan senyum " udah Az dramanya? udah ya Azka cukup buat hari ini. Ayo soal masih banyak"
"An, aku serius"
"aku juga serius soal yang harus kita isi masih banyak Az"
"An tolong"
Anin menyerah, ia menatap Azka " Azka dengerin aku, perasaan kamu itu bisa berubah. Tenang, sifatnya juga sementara sebentar lagi juga kamu bakal lupa dan perasaan itu akan beralih pada perempuan lain. udah ya, ayo belajar lagi "
Azka laki-laki tetapi bersama Anin ia layaknya perempuan yang mendadak bisu mengenai logika, Anin perempuan penuh kejutan, penuh perasaan.
Tetapi jika sudah menyangkut perasaan logikanya bekerja dengan sempurna.
Anin suka fisika, suka kata
Azka suka matematika, suka angka
apakah semesta memberi jalan 'kita' untuk mereka?
ps : diadaptasi dari kisah nyata :)
Mendadak kehilangan pekerjaannya, Runa Anantari kini sah menjadi orang paling memprihatinkan di keluarganya.
Berusia tiga puluh tahun, jomblo, ditambah lagi pengangguran.
Namun, dunia Runa dibuat jungkir balik ketika William Arlan, aktor paling ngetop se-Indonesia yang sukses menggeser posisi Nicholas Saputra sebagai most wanted bachelor, tiba-tiba menawarkan pekerjaan kepadanya.
"Sebentar..." Runa mengangkat sebelah tangannya. Keningnya berkerut dalam, meragukan kalimat di luar nalar yang baru saja ia dengar. "Barusan lo bilang apa?"
"Gue bilang, gue sedang menawarkan pekerjaan buat lo," Arlan menyesap kopinya dengan tenang. Pria berkacamata itu meletakkan cangkirnya di atas meja sebelum melanjutkan. "Jadi istri gue."