Story cover for Immortality Series #2 : Mine to Possess (SLOW UPDATE) by Liliannlily
Immortality Series #2 : Mine to Possess (SLOW UPDATE)
  • WpView
    Reads 44,311
  • WpVote
    Votes 1,918
  • WpPart
    Parts 13
  • WpView
    Reads 44,311
  • WpVote
    Votes 1,918
  • WpPart
    Parts 13
Ongoing, First published Dec 04, 2014
Mature
sebuah kontrak terbentuk...

dua jiwa yang bertolak belakang tanpa mereka sadari mereka telah disatukan oleh sebuah ikatan yang tak kasat mata, sebuah benang merah diam-diam telah terjalin di kelingking mereka. 

ketika sebuah perasaan yang diam-diam menyelinap ke dalam hati mereka, akankah cerita ini akan berakhir bahagia kalau salah satu dari mereka adalah malaikat? 

Tapi bagaimana jika malaikat itu dulunya memiliki tugas untuk membasmi makhluk yang seharusnya tidak boleh hidup? Sedangkan dia sendiri kini memiliki perasaan pada salah satu makhluk itu? Dan bagaimana jika yang ingin menghacurkan sekaligus yang mempertemukan mereka adalah iblis yang ada didalam tubuh sang malaikat?


"Seharusnya kau tidak membebaskanku, sehingga aku tidak perlu merasakan cinta lagi"-Alcander 

"Aku menerima segalanya yang ada pada dirimu termasuk masa lalumu"- Sienna

-YOUNG ADULT PARANORMAL ROMANCE-
All Rights Reserved
Sign up to add Immortality Series #2 : Mine to Possess (SLOW UPDATE) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
H-30 (Freenbecky)  by linabecbec
39 parts Complete Mature
Di luar gedung pernikahan, di bawah langit yang mulai memerah, terdapat seorang wanita yang terjatuh, duduk membungkuk dengan wajah tertutup tangan. Halaman depan gedung itu menjadi saksi bisu betapa hancurnya hati seseorang yang sedang meratapi takdirnya. Dialah Freen. Tangisannya terdengar jelas, mengalir deras, seolah mengeluarkan segala rasa sakit yang selama ini terpendam. Kini, semua rasa itu menyatu, menggunung, begitu berat, setelah menyaksikan puncak kepedihannya. Becky-satu-satunya wanita yang begitu ia cintai-telah bersanding dengan pria pilihan hatinya. "Freen!" teriak Nam, yang berlari menghampiri sahabatnya itu. Tanpa ragu, Nam memeluknya erat, ikut merasakan kepedihan yang tak terkatakan. Nam tak bisa menahan air matanya. Hatinya pun remuk melihat sahabatnya begitu hancur. "Maafkan aku, Freen," ujar Heng dengan suara penuh penyesalan. "Aku... aku tak bisa mencegahnya." Freen hanya terisak. Tanpa bisa berkata apa-apa, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar hebat, dan rasanya seolah dada ini akan meledak. "Becky... dia sudah jadi milik orang lain sekarang..." suara Freen tercekat, semakin tertahan oleh tangisannya yang tak bisa dihentikan. Nam menggigit bibir, menunduk, seolah tak lagi memiliki kata-kata yang bisa menghiburnya. "Sudahlah, Freen... kau sudah berjuang dengan sekuat tenaga," kata Heng dengan suara berat. "Kau sudah melakukan yang terbaik." "Aku gagal, Heng... aku gagal," ucap Freen dengan air mata yang terus mengalir, membasahi pipinya. "Aku tak bisa membuatnya tetap di sini, bersama aku." Heng menundukkan kepala, tak kuasa menahan air mata yang kini mengalir di pipinya. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk Freen, menemani sahabatnya yang tengah hancur, menangis bersama di tengah keheningan malam.
You may also like
Slide 1 of 8
H-30 (Freenbecky)  cover
Secret of an Angel [Completed] cover
That Playgirl is Mine cover
𝒟𝑒𝓂𝑜𝓃𝒶𝓃𝑔𝑒𝓁 cover
The Cruel BOYFRIEND [TERBIT] cover
Sporty Girl vs Gossip Girl cover
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover
You Belong To Me. cover

H-30 (Freenbecky)

39 parts Complete Mature

Di luar gedung pernikahan, di bawah langit yang mulai memerah, terdapat seorang wanita yang terjatuh, duduk membungkuk dengan wajah tertutup tangan. Halaman depan gedung itu menjadi saksi bisu betapa hancurnya hati seseorang yang sedang meratapi takdirnya. Dialah Freen. Tangisannya terdengar jelas, mengalir deras, seolah mengeluarkan segala rasa sakit yang selama ini terpendam. Kini, semua rasa itu menyatu, menggunung, begitu berat, setelah menyaksikan puncak kepedihannya. Becky-satu-satunya wanita yang begitu ia cintai-telah bersanding dengan pria pilihan hatinya. "Freen!" teriak Nam, yang berlari menghampiri sahabatnya itu. Tanpa ragu, Nam memeluknya erat, ikut merasakan kepedihan yang tak terkatakan. Nam tak bisa menahan air matanya. Hatinya pun remuk melihat sahabatnya begitu hancur. "Maafkan aku, Freen," ujar Heng dengan suara penuh penyesalan. "Aku... aku tak bisa mencegahnya." Freen hanya terisak. Tanpa bisa berkata apa-apa, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya bergetar hebat, dan rasanya seolah dada ini akan meledak. "Becky... dia sudah jadi milik orang lain sekarang..." suara Freen tercekat, semakin tertahan oleh tangisannya yang tak bisa dihentikan. Nam menggigit bibir, menunduk, seolah tak lagi memiliki kata-kata yang bisa menghiburnya. "Sudahlah, Freen... kau sudah berjuang dengan sekuat tenaga," kata Heng dengan suara berat. "Kau sudah melakukan yang terbaik." "Aku gagal, Heng... aku gagal," ucap Freen dengan air mata yang terus mengalir, membasahi pipinya. "Aku tak bisa membuatnya tetap di sini, bersama aku." Heng menundukkan kepala, tak kuasa menahan air mata yang kini mengalir di pipinya. Yang bisa ia lakukan hanya memeluk Freen, menemani sahabatnya yang tengah hancur, menangis bersama di tengah keheningan malam.