Story cover for Kamu, Suka Juga?  by enengpit
Kamu, Suka Juga?
  • WpView
    Reads 120
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 120
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Jul 19, 2021
Aku selalu nggak percaya, bahwa diantara laki laki dan perempuan, bisa terjalin pertemanan yang murni. 

Namun aku, dalam diam mencoba untuk tetap waras menjalani pertemanan yang begitu membuatku selalu terjatuh, dalam pesona seorang Giyantara Naufal Bharu. Sahabatku sedari kecil, tempatku bergantung dan pulang. Setidaknya sebelum aku sadar, Giyan tidak memiliki rasa yang sama denganku. 

Ini kisahku, Akasia Mahalini



Follow, vote, komen, share

start : 19 juli 2021
on going

Rewrite on 2024
All Rights Reserved
Sign up to add Kamu, Suka Juga? to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Thank You, Dimas Andryan [Completed] cover
Mengulang Waktu cover
Stories About Our Love. cover
Living with Brothers  [TAMAT]✓ cover
Kakak Tingkat ✔ [COMPLETED] cover
AKSAFA (End) cover
Puisi Kegagalan cover
Broken melodies cover
REPEAT STORY || [On Going+Revisi]™ cover
ANANDITASWARA [TERBIT] cover

Thank You, Dimas Andryan [Completed]

21 parts Complete

Semua berawal ketika aku menginjakan kaki di atas tanah metropolitan, di mana kerasnya hidup mempertemukanku dengan dua orang berbeda kepribadian bernama Dimas dan Andryan. Dimas-mahasiswa jurusan seni semester tujuh- adalah pemilik laundry di tempatku bekerja. Orang paling menyebalkan dengan kepribadiannyan cuek dalam berpenampilan. Dalam hitungan 1x24 jam, ia meluangkan waktu setidaknya dua jam lebih setiap harinya untuk memarahiku dan membuatku jengkel. Seperti hari-harinya belum lengkap jika tidak membuatku tersiksa. Andryan, mahasiswa semester 5 seangkatan denganku, mengambil jurusan hukum dengan konsenstrasi hukum perdata. Mengenalnya sejak hari pertama ospek, dia adalah sayap pelindungku. Gaya bicaranya yang lembut serta kebaikannya selama ini membuatku terlalu banyak berharap tanpa mengungkap. Dan pagi itu, memasuki pertengahan bulan Oktober aku memulai hari-hari terberatku oleh harapan-harapan yang pupus dan pekerjaan yang hampir membuatku mampus. ©2021 2.1.21