[FF#1] Love Destiny [COMPLETED]
  • Reads 21,496
  • Votes 1,516
  • Parts 22
  • Reads 21,496
  • Votes 1,516
  • Parts 22
Complete, First published Jul 19, 2021
"SO MUCH MORE WAS SAID IN THE UNSAID." 
(Lebih banyak lagi yang dikatakan dalam kata yang tak terucapkan.)


"Apa aku tidak pantas untuk bahagia?!"
"Ini sangat sulit! Apa aku harus menyerah?!"
"Aku selalu sendiri !!"
"Aku sangat takut."
                                                                      ~~wonie.


"Kau sangat pantas bahagia !!"
"Aku selalu di sampingmu dan melindungimu."
"Banyak yang menyayangi dan mencintai mu"
"Termasuk aku ..."   
                                                                      ~~ksh
All Rights Reserved
Sign up to add [FF#1] Love Destiny [COMPLETED] to your library and receive updates
or
#115friends
Content Guidelines
You may also like
COME BACK by AhjussiAjumma
13 parts Complete
LUCAS JOSS GAWIN BARCODE AU | BOXING | BXB | SHORT CHAPTERS When life gets tough, put on your boxing gloves. *** Kini giliran Gawin menghela nafas, kali ini dia beranikan diri untuk menatap Joss agak lekat. "Ceraikan aku." Pintanya pelan dengan nada yang dingin. Joss diam, menatap mata Gawin dengan pilu. Mata yang selalu dia puja, mata yang dahulu ketika menatapnya dipenuhi oleh cinta, namun kini mata itu memandang nanar berisi kemarahan, kekecewaan dan keegoisan. Demi apapun Joss tidak ingin mengiyakan permintaan Gawin. Joss mengangguk pelan tanpa daya. Seketika itu Gawin justru merasa ingin menangis. Dia tidak yakin dengan yang dia rasakan saat ini. *** "Why boxing, son?" Tanya Joss sambil melihat pada sisi wajah Lucas yang berada disampingnya. "Daddy memang petinju, tapi bukan berarti kamu harus menjadi petinju juga." Itu hal yang belum pernah dia tanyakan kepada Lucas selama ini. Sejujurnya dia bahagia karena Lucas juga mencitai tinju seperti dirinya, dan bangga karena Lucas mewarisi bakatnya. "It toughens me up mentally and physically." Jawab Lucas. Joss menatap anaknya dengan sendu. "What about you, dad? Why boxing?" Lucas melontarkan pertanyaan yang sama. "I told you. I came from a low class worker family, and boxing makes a lot of money." Jawab Joss kembali menatap pada gerombolan kuda. "Nah. I always knew there was more than that." Lucas kali ini menatap dalam pada sosok Joss. Kali ini Joss yang sejenak terdiam. *** "Tapi kakak menang semua pertandingan, pa." Kata Lucas berusaha membuat amarah papanya sedikit mereda. "Papa tidak perduli. Kamu, kalau tidak mau mendengar dan tidak perduli kepada papa lagi, kamu boleh pergi dari rumah ini. Kamu, kalau tetap ingin melakukan tinju dan mati dengan cepat, kamu boleh pergi dari rumah ini." Gawin berkata dengan penekanan. Suaranya agak bergetar karena amarah dan kekecewaan yang tertahan.
You may also like
Slide 1 of 10
COME BACK cover
HER cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
✅Ruang Tanpa Waktu | Kim Soohyun Kim Jiwon cover
♾️ draft Kim soohyun Kim jiwon by sanraf-world  cover
MATHERA cover
mencarimu lewat ISTIKHARAH menemukanmu dalam DHUHA (SEASON1) cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Kisah Tak Sempurna [Slow Up] cover

COME BACK

13 parts Complete

LUCAS JOSS GAWIN BARCODE AU | BOXING | BXB | SHORT CHAPTERS When life gets tough, put on your boxing gloves. *** Kini giliran Gawin menghela nafas, kali ini dia beranikan diri untuk menatap Joss agak lekat. "Ceraikan aku." Pintanya pelan dengan nada yang dingin. Joss diam, menatap mata Gawin dengan pilu. Mata yang selalu dia puja, mata yang dahulu ketika menatapnya dipenuhi oleh cinta, namun kini mata itu memandang nanar berisi kemarahan, kekecewaan dan keegoisan. Demi apapun Joss tidak ingin mengiyakan permintaan Gawin. Joss mengangguk pelan tanpa daya. Seketika itu Gawin justru merasa ingin menangis. Dia tidak yakin dengan yang dia rasakan saat ini. *** "Why boxing, son?" Tanya Joss sambil melihat pada sisi wajah Lucas yang berada disampingnya. "Daddy memang petinju, tapi bukan berarti kamu harus menjadi petinju juga." Itu hal yang belum pernah dia tanyakan kepada Lucas selama ini. Sejujurnya dia bahagia karena Lucas juga mencitai tinju seperti dirinya, dan bangga karena Lucas mewarisi bakatnya. "It toughens me up mentally and physically." Jawab Lucas. Joss menatap anaknya dengan sendu. "What about you, dad? Why boxing?" Lucas melontarkan pertanyaan yang sama. "I told you. I came from a low class worker family, and boxing makes a lot of money." Jawab Joss kembali menatap pada gerombolan kuda. "Nah. I always knew there was more than that." Lucas kali ini menatap dalam pada sosok Joss. Kali ini Joss yang sejenak terdiam. *** "Tapi kakak menang semua pertandingan, pa." Kata Lucas berusaha membuat amarah papanya sedikit mereda. "Papa tidak perduli. Kamu, kalau tidak mau mendengar dan tidak perduli kepada papa lagi, kamu boleh pergi dari rumah ini. Kamu, kalau tetap ingin melakukan tinju dan mati dengan cepat, kamu boleh pergi dari rumah ini." Gawin berkata dengan penekanan. Suaranya agak bergetar karena amarah dan kekecewaan yang tertahan.