Dengan ceroboh aku mencintai sehingga aku pun terluka karena harga diri yang tidak ada gunanya. Dengan ceroboh aku memaafkan dan melanjutkan hidup sampai sekarang karena penyesalan itu hanyalah pura-pura. Dengan ceroboh aku berpisah karena rasa bosan yang muncul dalam sekejap. Dengan sedihnya aku menyesali. Jadi, pecundang selamanya. Meskipun begitu, cinta kusalahkan. Dengan ceroboh aku melupakan karena terus terpuruk berlebihan, seluruh hidupku kini penuh dengan luka.