Kamu adalah Samudra. Yang tenangnya adalah tipuan. Menutupi segala gemuruh lara di dalam sana. Mereka bilang, menatapmu hanya akan membawa kembali perih yang memang tak pernah hilang. Hadirmu tak di inginkan. Namun, hilangmu menjadi luka yang tak terjabarkan. Sebagaimana samudra yang sebenarnya tetap bertahan tanpa ada yang mengerti dirinya. Samudra juga berharap, dirinya pun begitu. "Jadi kapan gue bakal di maafin?" "Nggak tahu, mungkin besok." Tapi gimana, gimana kalau waktu 'besok' yang lo maksud itu dateng. Justru gue yang udah hilang.