🌷 SELEBGRAM 🌷
  • Reads 59,209
  • Votes 4,181
  • Parts 39
  • Reads 59,209
  • Votes 4,181
  • Parts 39
Complete, First published Jul 20, 2021
Mature
Park Jimin 
nama instagram; @Jiminnie🌷
Sangat menyukai berbagai jenis bunga
Selebgram Cantik🌷 mampu membuat siapa saja terpana oleh auranya😍
All Rights Reserved
Sign up to add 🌷 SELEBGRAM 🌷 to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Only for Villainess (Tamat) by GaluhCahya8
77 parts Complete
Salah satu impianku adalah bisa merasakan nikmatnya menjalani kehidupan makmur; kenyang, tidak perlu memikirkan masalah ekonomi, dan satu-satunya masalah hidup hanya memikirkan "besok mau makan apa?" Nah, jenis kehidupan damai, mapan, dan nyaman seperti itulah yang aku dambakan. Akan tetapi, begitu kematian mendekat dan ajal berhasil memutus napas kehidupan dariku; aku justru menempati raga salah satu tokoh antagonis sampingan dari novel yang sangat aku gemari: Ruby! Tidak masalah andai aku pindah ke tubuh Ruby ketika dia sudah menjadi orang kaya! Namun, .... "Anak tidak berguna!" Begitu mendarat wali asuh Ruby sibuk menghajarku dengan tamparan. Hei, ini bukan jenis transmigrasi yang aku dambakan! Biarkan aku hidup sebagai warga makmur dan tenteram, bukan korban kekerasan dalam rumah tangga! Apa gunanya transmigrasi bila harus bersusah payah dari awal? *** "Jadi, dia putri adikku?" Armand, kakak dari mendiang ayah kandung Ruby, membawaku pindah dari rumah "Tangisan Anak Tiri" menuju kediaman Aveza. "Kenapa dia begitu dekil?" Pearl, anak perempuan Armand, langsung mengataiku sebagai warga kelas bawah. "Barangkali Ayah salah anak." Alex, anak lelaki Armand, menganggapku sebagai sebuah kesalahan. Hei, kenapa aku harus berhadapan dengan pedihnya kehidupan remaja? Tidak bisakah aku menerima kunci emas sebagaimana penerima transmigrasi dunia? Sudah cukup berat hidup di dunia nyata, aku tidak perlu menghadapi dilema remaja kedua kalinya! "Kau keponakan orang sekelas Duke Aveza?" Sislin, tokoh utama pria, ternyata lebih menyebalkan daripada penggambaran novel. "Enyah!" Viren, big villain, menandaiku sebagai sampah masyarakat. Kepada para tokoh utama dan antagonis, tolong biarkan saya hidup damai dan tenteram serta bahagia. Terima kasih.
You may also like
Slide 1 of 10
Only for Villainess (Tamat) cover
Asa.       •••LENGKAP••• cover
Abigel of Scandal cover
Bosku Istriku [SELESAI] cover
TOKYO NOIR FAMILIA X [F!OC] (DALAM REVISI) cover
9593 Track cover
Jeon family❤ KOOKMIN cover
Cutie Sunbaenim [KOOKMIN] ✔ cover
OMEGA QUEEN✔ cover
All HOSEOK  cover

Only for Villainess (Tamat)

77 parts Complete

Salah satu impianku adalah bisa merasakan nikmatnya menjalani kehidupan makmur; kenyang, tidak perlu memikirkan masalah ekonomi, dan satu-satunya masalah hidup hanya memikirkan "besok mau makan apa?" Nah, jenis kehidupan damai, mapan, dan nyaman seperti itulah yang aku dambakan. Akan tetapi, begitu kematian mendekat dan ajal berhasil memutus napas kehidupan dariku; aku justru menempati raga salah satu tokoh antagonis sampingan dari novel yang sangat aku gemari: Ruby! Tidak masalah andai aku pindah ke tubuh Ruby ketika dia sudah menjadi orang kaya! Namun, .... "Anak tidak berguna!" Begitu mendarat wali asuh Ruby sibuk menghajarku dengan tamparan. Hei, ini bukan jenis transmigrasi yang aku dambakan! Biarkan aku hidup sebagai warga makmur dan tenteram, bukan korban kekerasan dalam rumah tangga! Apa gunanya transmigrasi bila harus bersusah payah dari awal? *** "Jadi, dia putri adikku?" Armand, kakak dari mendiang ayah kandung Ruby, membawaku pindah dari rumah "Tangisan Anak Tiri" menuju kediaman Aveza. "Kenapa dia begitu dekil?" Pearl, anak perempuan Armand, langsung mengataiku sebagai warga kelas bawah. "Barangkali Ayah salah anak." Alex, anak lelaki Armand, menganggapku sebagai sebuah kesalahan. Hei, kenapa aku harus berhadapan dengan pedihnya kehidupan remaja? Tidak bisakah aku menerima kunci emas sebagaimana penerima transmigrasi dunia? Sudah cukup berat hidup di dunia nyata, aku tidak perlu menghadapi dilema remaja kedua kalinya! "Kau keponakan orang sekelas Duke Aveza?" Sislin, tokoh utama pria, ternyata lebih menyebalkan daripada penggambaran novel. "Enyah!" Viren, big villain, menandaiku sebagai sampah masyarakat. Kepada para tokoh utama dan antagonis, tolong biarkan saya hidup damai dan tenteram serta bahagia. Terima kasih.