Story cover for Orang Yang Ku Harapkan by CintaNatasya2
Orang Yang Ku Harapkan
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 16
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jul 21, 2021
Tentang seseorang yang di cintai dalam diam..

Pertemuan dua insan yang tidak saling mengenal.
Ketika si imam melantunkan ayat ayat suci al-qur'an disitulah si wanita menjadi tertarik terhadap imam masjid itu karena suaranya yang merdu dan bikin hati sejuk mendengarnya. Si wanita menyukainya lewat suara merdu nya tanpa melihat siapa orang di balik suara merdu itu.

Ketika kita Menyukai seseorang, orang itu tidak harus menyukai kita balik, kadang kita lebih memilih diam diam dari pada to the point agar tidak berekspektasi terlalu tinggi.
.
.
.
Cinta sepihak,tidak sebanding dengan sakitnya melihat orang yg kita sukai menyukai orang lain.
.
.
.
Mungkin rasa ingin memiliki masih bisa di tahan , tapi soal cemburu susah buat di sembunyikan rasanya.
All Rights Reserved
Sign up to add Orang Yang Ku Harapkan to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
DOSA DIAM cover
CINTANYA AKU cover
Tentang Rindu  cover
Cinta Dalam Diam cover
Cinta Diam Dalam Doa  cover
Mengagumi Dalam Diam cover
About You Dandelion cover
2 IMAN 1 AAMIIN || UN1TY [▪︎FULL EPS▪︎] cover
finally mate also cover

DOSA DIAM

5 parts Ongoing

Di balik pagar tinggi dan lantunan ayat yang terus mengalun, ada tempat yang tampak damai. Setiap hari diatur oleh jadwal yang sama, suara azan yang memanggil, dan wajah-wajah yang seolah tenang. Tapi ketenangan tak selalu berarti aman. Beberapa datang ke tempat itu untuk mencari ilmu, sebagian untuk mencari arah. Namun ada yang datang membawa beban yang tak kasat mata, beban yang tak bisa ditinggal di luar gerbang. Di dalam kamar-kamar sempit dan lorong-lorong yang tak pernah benar-benar sepi, sesuatu mengintai. Bukan sosok. Tapi perasaan. Tekanan. Dendam. Dan rasa bersalah yang tak pernah padam. Apa yang terjadi di masa lalu seolah terkubur rapi. Tidak ada yang berani membicarakannya, apalagi menanyakan. Tapi diam tidak pernah benar-benar memadamkan kebenaran. Ia hanya menundanya... sampai waktunya tiba untuk muncul dalam bentuk yang tak terduga. Dan ketika suara-suara samar mulai terdengar saat malam tiba, ketika tatapan menjadi dingin dan doa-doa terasa hampa-seseorang tahu bahwa tempat itu tidak lagi menjadi tempat berlindung. Tapi medan perang yang sunyinya bisa membunuh siapa saja yang memilih tetap diam.