Semakin dekat harinya, semakin hati tidak menentu. Syafika seolah memiliki sihir yang kuat di mata Dava.
Awalnya tidak cinta, awalnya hanya perjanjian diatas nota. Hampir detik-detik itu datang, namun keinganan melepaskan tertahan dalam benak dan hati.
"Aku mencintai Neila, bukan Syafika!!" bentak Dava dalam hatinya.
Dava Imbran, lelaki kaya raya, mempunyai sifat keras kepala yang tinggi. Bukan hanya itu, seorang yang tidak pernah manis di depan istrinya, kecuali ketika sedang dalam permainan yang panas, baru lah dia menyebut istrinya dengan sebutan sayang.
Dava membuka mulutnya, ketika itu Syafika yang berada di sebelahnya hanya terdiam kaku.
"Fika, aku ingin berbicara serius kepadamu," ucap Dava.
"Katakan saja," ucap Fika menaham gejolak air mata yang ingin keluar.
Apakah mereka akan berakhir??
Apakah Neila akan kembali mendapatkan hati Dava?
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.