Tidak ada kebahagian di kehidupan Haechan. Semasa kanak-kanak yang seharusnya menjadi anak yang ceria dan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya itu tidak didapatkan oleh seorang Haechan. Bukan karena ia yatim piatu. Haechan memiliki keluarga lengkap dan berada. Namun sangat disayangkan karena kasih sayang yang ia terima itu tidak lengkap, ayahnya Haechan kagumi dan sayangi itu justru mengacuhkan kehadirannya dan ayahnya lebih menyayangi kakaknya, Taeyong. Semuanya itu karena masa lalu yang suram. Bahkan ayahnya pun tega membiarkan Haechan diculik sehingga Haechan mengidap Post Traumatic Stress Disorder. Karena itulah hidup Haechan tak lagi seperti anak remaja pada umumnya. Haechan selalu murung, tidak percaya dengan adanya sebuah kasih sayang dan ketakutan apalagi saat bertemu dengan orang yang tak ia kenal. Mimpi buruk pun selalu setia mengganggunya dan ia rasanya tak bisa terlepas dari obat penenang. Namun Taeyong tetap menyayangi Haechan. Dia merelakan apapun demi adiknya termasuk tunangannya. Semua itu karena rencana yang ingin mendekatkan Ha Ra, tunangannya dengan Haechan karena Taeyong ingin adiknya tidak lagi dilanda ketakutan saat bertemu dengan Ha Ra dan ingin melihat Haechan akrab dengan Ha Ra. Keakraban itu malah perlahan-lahan berubah menjadi benih cinta yang tumbuh subur di hati Haechan dan Taeyong tak kuasa untuk menampiknya. Bagaimana Taeyong dan Ha Ra mengadapi Haechan dengan cinta yang tak semestinya? Ha Ra menyayangi dan mencintai dua pria bermarga Lee, tapi manakah yang ia pilih? Dan mengapa ayah Lee menganaktirikan Haechan? Happy end or sad end, kalian akan segera mengetahuinya dengan membaca kisah ini gyus...