Saranghaeyo Manager || NCT 2020
  • Reads 38,148
  • Votes 4,001
  • Parts 19
  • Reads 38,148
  • Votes 4,001
  • Parts 19
Ongoing, First published Jul 23, 2021
Clarissa Imanuela Max Lloyd, fashion, dan kacamata merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak terhitung berapa banyak kacamata yang di milikinya dan sudah berapa banyak majalah fashion yang di belinya.

Kecintaannya kepada hal berbau fashion membuatnya bertekad ingin membuat brand fashionnya sendiri. Ternyata semuanya tidak semudah itu.

Memiliki orang tua yang kaya raya tidak membuatnya dengan mudah mewujudkan impiannya. 

Clarissa atau akrab di sapa Sasa itu harus menerima tantangan dari orang tuanya jika ingin mendapatkan privilege dari orang tuanya.

Dari tantangan itulah ia bertemu dengan 23 orang pria yang memiliki kepribadian yang berbeda. Banyak hal yang belum Sasa alami sebelumnya dapat ia rasakan saat bersama 23 orang pria itu.

Kira-kira apa tantangan dari orang tuanya dan bisakah Clarissa melewati tantangan dari orang tuanya serta mewujudkan impiannya? semua itu akan terjawab dalam sebuah cerita berjudul SARANGHAEYO MANAGER.


Start = 23 juli 2021
All Rights Reserved
Sign up to add Saranghaeyo Manager || NCT 2020 to your library and receive updates
or
#1agensi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa [End💗] cover
BABY CHANIE cover
Kisah Tak Sempurna cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
After Graduation cover
brother ; drarry cover
The Best Of Miracle cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.