e·piph·a·ny /əˈpifənē/ Yedam itu bagaikan pilar cahaya yang ada dikehidupan temaram Asahi. membuatnya merasakan pencerahan dijalan yang penuh kegelapan. Namun Asahi lupa, bahwa tidak ada yang abadi didunia ini. Cahaya sebesar apapun, Juga bisa redup lalu padam. Seharusnya ia tidak bergantung kembali pada manusia. Seharusnya ia tidak berharap lagi pada semesta, yang tak kunjung memberikannya kebahagiaan. Asahi hanya ingin bahagia, Itu saja.