Story cover for Melodi Rasa by NaraaaQueen
Melodi Rasa
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 37
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Jul 23, 2021
Derai air mata yang mengalir, menegaskan sebuah rasa tak terucap oleh lisan. Tulisan menjadi saksi rasa yang terpendam. 


Berisi kumpulan puisi ungkapan hati author tentang apa yang dia lihat, dengar dan rasakan.


Biarkan tulisan ini bercerita sesuka dia.
All Rights Reserved
Sign up to add Melodi Rasa to your library and receive updates
or
#39lentera
Content Guidelines
You may also like
NOESIS  by Reisen_San
10 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
SASTRA by Aysleikrezinidna
4 parts Ongoing
Hanya sebuah kisah tentang pemuda bernama Sastra. Para penyuka, para pengagum, bahkan para pembenci-mereka bukan kebetulan, melainkan bagian dari cerita yang telah digoreskan jauh sebelum langit dan bumi saling menemukan. Kini, kau berada di sini, membaca, menyelami, menjadi saksi. Namun, benarkah kau hanya sekadar pembaca? Ataukah kau bagian dari kisah yang telah lama menunggu untuk dihidupkan? Bukan begitu? Readers. "Aku pernah bermimpi menjadi seorang Ahli Biologi Laut. Berdiri dengan jubah putih yang sederhana namun penuh kebanggaan, di depan laboratorium raksasa yang memeluk jutaan spesies laut dalam. Menjadi saksi hidup mereka-merekam gerak-gerik yang tak pernah tersentuh cahaya, menyelami rahasia yang Tuhan sembunyikan di antara riak dan gelap. Aku ingin mempelajari mereka, mencintai mereka, dan menjadi bagian kecil dari keajaiban-Mu, Tuhan. Semoga suatu hari, saat aku masih bernapas, aku bisa benar-benar berada di sana." "Aku jatuh cinta pada laut-Mu, Tuhan. Pada kebiruan tak berujung yang menyimpan sunyi dan gemuruh sekaligus. Pada dasar gelap yang tak terjamah namun penuh kehidupan. Pada arus yang terus mengalir dan yang terbawa olehnya." "An, laut ada karena Tuhan sedang bahagia saat menciptakannya. Karena hanya sesuatu yang lahir dari kebahagiaan bisa seindah itu. Betapa membahagiakannya membayangkan diri ini, berdiri di antara para manusia hebat-mereka yang mengenakan jubah putih, bukan untuk pamer, tapi untuk menjaga, memahami, dan mencintai. Sejak pertama kali aku melihat laut dengan penuh rasa ingin tahu, aku tahu, aku sedang jatuh cinta. Dan sejak itu, aku tak pernah berhenti mencintainya."
You may also like
Slide 1 of 9
Resonansi Rasa. (Bersauh) cover
Sepenggal Rasa [Complete]✓ cover
Ungkapan Rasa cover
Sedalam Samudera  cover
BAM || Betapa Aku Mencintaimu (End) cover
NOESIS  cover
Barisan Penyesalan cover
SASTRA cover
Sunyi Hati Hampa Semesta cover

Resonansi Rasa. (Bersauh)

79 parts Complete

(Telah terbit). Beberapa part dihapus. Lansiran prosa puitik tentang dialektika rasa. Tuan, puan, apa guna aksara jika tiada di eja? Apa guna bahasa jika tiada untuk dialog semesta? Sekumpulan aksara semenjak jejak terjajak, bahasa bisa resah tatkala pengeja membaca tiada jelas arah. Singgahlah, mungkin tak senyaman rumah, tapi percayalah aksara yang indah akan membuat betah. Salam. *Penanda: Apabila ada yang ingin didiskusikan mari berbincang di kolom komentar.