Dani dan Farrah harus menerima kepergian Bilqis, putri sulung kebanggaan mereka dengan kerelaan hati secara mendadak. Bilqis meregang nyawa seperti orang kesetanan di tengah senja, dan berkomat-kamit mengatakan bahwa semua akan mati. Setahun selang kematian Bilqis, pasutri malang itu juga harus mengikhlaskan Dafa, si bungsu kesayangan mereka. Dafa selalu berteriak ampun di saat-saat terakhirnya dan menatap tajam ke arah kedua orangtuanya, seolah ada amarah besar yang tersimpan. Hal itu membuat pihak keluarga menaruh curiga kepada Dani dan Farrah. Mungkinkah mereka tega membunuh darah daging mereka satu persatu?