"Kakak tahu enggak, apa yang lebih indah dari pelangi?" bocah berusia 17 tahun itu terus menerus melihat pada arah jendela tengah memandang cahaya samar-samar kuning bercampur oranye itu. "Senja." "Kenapa adek suka senja?" "Suka. karena kita bisa belajar dari senja bahwa kebersamaan dengan melihatnya tidak akan berangsur lama. seperti Alzar sama Kakak." Senyumannya seketika memudar, tubuhnya ambruk pelan pada dekapan sang Aldiano breath. nafasnya sudah tidak terasa lagi. Mata indahnya tertutup dengan sangat rapat. menyisakan wajah pucat dan tubuh kakunya. "ALZAR BRAMATA! BANGUN!"