~Santri Yo Ngaji, Yo Ngabdi~
Kemarau panjang yang menyiksa, tak ada setetes air pun untuk menyirami ladang, terik matahari semakin mencengkeram debu mulai berhamburan saat angin mengibaskan pusakanya.
Dedaunan berguguran satu persatu melayang melambai-lambai di udara bak putri kahyangan yang menari dengan pesonanya.
Giska gadis cantik berkulit putih bening namun tak tembus pandang, bergigi gingsul dan diakui sebagai sihir siapapun yang memandangnya. Ditambah postur tubuh mirip model kekinian dan rambut yang tergerai semakin elok pemandangan.
Giska adalah anak bungsu dari dua bersaudara, periang, baik hati, dan tidak sombong menjadi jurus andalan dalam memudahkan bersosialisasi. Namun ahir-ahir ini ia sering murung wajahnya kerap sekali kusut kayak baju tak pernah di setrika ditambah mata yang sayu dan linangan air mata.
Hidup dalam kebimbangan antara gemerlap dunia dan sejuknya jeruji pesantren. Bagi Giska dunia adalah segalanya yang mampu membuat hatinya bahagia namun asumsinya di tepis oleh Sang ayah karena beliau lebih menginginkan Giska menjadi santri tulen dan penerus perjuangan di masyarakat.
Lantas apakah Giska meng iyakan keinginan ayahnya? Sedangkan Giska sendiri sudah terlalu menyatu dalam kehidupannya.
Atau malah Giska memilih kehidupan yang lain dan membiarkan keinginan ayah terkubur dalam-dalam?
Tukang Daging Psikopat [Non kpop, No Edit] || SLOW UP
40 parts Ongoing
40 parts
Ongoing
Mimpi buruk seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun bernama Saka adalah saat ia menemani Ibunya belanja di pasar dan bertemu dengan seorang tukang daging yang sangat tampan. Awalnya ia pikir itu adalah anugerah, namun ia tak pernah meyangka bahwa keindahan wajah si tukang daging justru membawa musibah baginya yang malah masuk ke dalam perangkap obsesi si tukang daging bernama Ary.