" Bara beliin eskrim dong! " Pekiknya girang, Silvia menunjuk salah satu pedagang kaki lima. "Ngak boleh kamu kan lagi pilek " Bara menolak mentah-mentah ajakan Silvia, ia memutar otaknya untuk mengalihkan pembicaraan karena ia tahu gadis itu akan merengek terus kepadanya. "Eh.., Silvia kan mau ngerjain tugas kelompok " Pekik Bara sok bego. "Eh iya Silvia lupa hehehe " Silvia menyengir dan mengandeng tangan Bara. "Pelan-pelan gak usah lari!!! " Bara sangat panik saat Silvia berlari sangat cepat, bahkan tarikan ditanganya sangat erat. "Nanti ditunguin temen-temen yang lain, Bara " Silvia tidak perduli dan terus meneruskan larinya. "Awasss itu didepan kamu ada pager!! " Silvia yang mulanya mengadap kearah Bara langsung menoleh kedepan dengan panik. Belum Silvia menghindar, pagar itu sudah mencium dahinya. Bara menutup matanya panik, saat tidak merasakan apapun dia membuka matanya. Seketika Bara terbelalak saat melihat Silvia jatuh mengenaskan, apalagi dahi yang lecet itu membuatnya was-was. Mata bulat itu mulai berkaca-kaca, tangan mungilnya perlahan mengusap dahinya yang terasa perih. "Huuaaaaaa...... "