"Bangunkan aku seribu angin," adalah petunjuk yang diberikan si pemuda misterius yang menjadi gebetan Taufan setelah mengakui cintanya.
Tapi artinya apa, sih? Masa ia disuruh membangun seribu candi angin kayak Bandung Bondowoso? Sayangnya, Taufan tidak punya kekuatan sosial untuk bersekutu dengan para jin yang bisa membantunya membangun seribu candi dalam semalam.
"Gimana caranya hamba bisa dapetin turbin angin, Guru?!"
Gempa merogoh kantong celananya, menarik sebuah ponsel pintar yang tidak serasi dengan janggut putih Santa Claus-nya. Ia mengetikkan sebuah pertanyaan di bar pencarian. Beberapa detik kemudian, matanya membelalak sampai nyaris keluar.
"Dengar, Guru tidak bisa membantumu kali ini." Gempa membalikkan layar ponselnya ke arah Taufan. "Guru tidak yakin kita punya biaya sebanyak ini."
Taufan mengernyit untuk memperhatikan angka yang tertera. Detik selanjutnya, ia terempas ke belakang melihat deretan angka yang jumlah nolnya melewati batas layar ponsel Gempa. Tangan-kakinya kejang-kejang bagai cacing tanah kurang air.
HaliTau/TauHali insert GemFang.
Perhatian! Fiksi penggemar ini mengandung poin-poin di bawah ini.
※ Shounen-ai/Boy Love.
※ Pair yang muncul adalah HaliTau/TauHali dengan sedikit GemFang.
※ Elemental Brothers adalah individu berbeda tanpa hubungan darah.
※ Alternate universe: all human, tidak ada unsur fantasi seperti Power Sphera, jam kuasa, dan semacamnya.
※ Perubahan usia karakter.
Bagi Anda yang merasa tidak keberatan dengan poin-poin di atas, silakan lanjutkan membaca.
Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian.
Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya.
Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.