Bolehkah akhirnya memilih untuk berhenti? Bukan karena sudah tidak sanggup bertahan, tapi ini lebih ke menyerah untuk memberikan hati kepada orang yang salah. Bertahun-tahun Lea mencoba memperbaiki hubungannya dengan Shaun, tapi apa yang belakangan Shaun perbuat padanya tidak lagi dapat ditolerir. Tidak hanya menyakiti secara fisik, tapi juga verbal. Setiap hinaan yang terucap, bak belati yang ditancapkan ke rongga hati terdalam. Lukanya berdarah-darah. Belum sempat kering luka baru bertubi-tubi datang menjebol pertahanan yang selama ini ia bangun. Kekuatannya hilang sudah. Tinggallah seorang wanita lemah pesakitan terombang-ambing tak tentu arah menjalani takdir. Seandainya waktu bisa diputar, mungkin Lea memilih untuk tidak pernah mengenal lelaki itu. Pedih, ketika Ia yang menentang keluarga demi memilih Shaun, tapi akhirnya harus menerima kenyataan pahit kalau lelaki itu sudah kehilangan rasa padanya. Untuk berpisah, berat bagi Shaun mengingat Lea-lah yang bersama menghadapi masa sulit hingga kehidupan mereka berangsur-angsur membaik.All Rights Reserved
1 part