Kalian di sana dikenal banyak orang, sementara aku di sini diacuhkan. Aku hanya bisa diam menyaksikan kalian dengan perantara layar. Mendukung kalian tanpa melakukan apapun.
Ya, kita memang sangat berbeda dari banyak segi.
Aku mengagumimu, dan aku ingin sekali bertemu. Apakah mungkin, suatu saat nanti, keinginanku itu akan terpenuhi? Ah, keinginan yang sungguh konyol! Tapi, ibuku pernah berkata jika, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Lantas, bertemu denganmu itu apakah mungkin?
*****
PERHATIAN: INI HANYALAH CERITA FIKSI/KARANGAN PENULIS. TIDAK SEMUA YANG BERADA DI CERITA INI ITU BENAR ADANYA, TETAPI JUGA TERDAPAT BAGIAN YANG MEMANG SESUAI DENGAN RISET. SO, I HOPE YOU UNDERSTAND AND LIKE THIS STORY!
Ada sebuah cerita di sudut kota Cirebon, tentang Aubrieta Syiena Handani dan sesosok laki-laki rupawan bernama Renaldi Juniarta. Dia tidak tahu bahwa kepindahannya dari Jakarta ke Cirebon adalah awal mula bagaimana akhirnya dia mengenal arti cinta dan perjuangan.
"Tau nggak kenapa martabak spesial itu karetnya dua? Ya karena setiap yang spesial itu harus bener-bener lo jaga dengan ketat. Kayak martabak itu, karetnya dua biar aman. Jadi, lo juga harus bisa jagain orang yang spesial itu kayak karet, jangan kasih kendor, ya... biar dia aman dan nggak lari ke mana-mana"--Aubrieta Syiena Handani.