Bima benar-benar sudah muak atas apa yang dilihatnya setiap sampai di halaman sekolah. Ia selalu saja melihat aksi seorang gadis yang menerima perlakuan keji dan tak pantas dari teman sekelasnya. Kata-kata kasar dilontarkan dari mulut gadis tinggi.
Namanya Reine. Reine Ainsley, gadis cantik yang kuncir kuda rapi di rambutnya. Ia tak pernah absen untuk membully gadis lugu yang selalu terkepang dua.
Dimata Bima, Reine adalah seorang antagonis di kehidupan sang prontagonis. Sudah banyak orang yang ia bully, hampir semua korban ujung-ujungnya akan keluar dan pindah dari sekolah. Sejujurnya Reine punya alasan pasti kenapa ia menindas Ghea.
Demi keselamatan Ghea, mau tidak mau Bima harus menegur Reine, meskipun berkali-kali Bima tegur, Reine hanya mendengarkan dengan tidak tertarik, bahkan untuk menatap mata Bima saja Reine tak sudi.
___
"Tapi emang lo miskin kan?" kata Bima.
"Berisik, lagian itu hak gue mau bully Ghea atau enggak!
"Tapi gue ga suka, sekarang gini, lo mau apa gue turutin!"
"Bener nih apa aja? "
"Iya cepet!"
"Oke! Kalo gitu gue minta lo jadi pacar gue, bukan pacar sih tapi lebih ke babu kali ya? Gimana, lo mau gak?"
"Gak"
"Yaudah kalo gak mau! Berarti gue masih bisa dong Bully Ghea?"
"Oke fine kita pacaran, tapi Cuma dua puluh hari, "
"Naikin dikit dong, "
"tiga puluh hari? "
"Dikitt lagi.. "
"tiga puluh limaa!"
"Deal! " kata Reine cepat.
Akibat perjanjian konyol itu Bima harus menjadi pacar seorang pembully selama tiga puluh lima hari!
Tapi..
Siapa yang sangka bahwa dengan 35 Hari itu Bima dapat membongkar kehidupan asli seorang gadis pembully yang penuh kekerasan.
Mengetahui masa kelam gadis itu sedetail-detailnya. Bima pikir ia akan terus tersiksa karena berpasangan bersama seorang antagonis, namun siapa yang bisa menyangka akhirnya?
Akan diupdate sekalian end, jadi bakal spam publish, stay tune..
©Aline_shaa All Rights Reserved
Read more