"Vee, kau tau? Aku tidak pernah menyesal menikahimu." Luvee tersenyum getir sambil tersenyum tipis, menatap lamat kedua mata suaminya yang memerah. "Aku tidak masalah mati di tangan mu. Setidaknya aku tahu diriku tenang dalam dekapanmu." Walau tertawa kecil Luvee tak bisa membohongi hatinya yang hancur oleh perkataannya sendiri. Luvee menatap pisau tajam yang sedari tadi Dominic pegang. Ikut menggenggamnya, lalu menuntun benda tajam itu ke arah dada kirinya. "Dom.... ku harap di kehidupan lain kita bisa menjadi pasangan yang sempurna." Luvee menghela panjang. Dengan tetesan air mata terakhir Luvee menarik benda dalam genggaman Dominic hingga menikam dirinya tepat di jantungnya. "Vee... maafkan aku karena mencintaimu." Dominic menangis tanpa suara memeluk erat tubuh istrinya yang sudah tak berdaya.All Rights Reserved
1 part