Halal With Proof (on going)
  • Reads 7,564
  • Votes 585
  • Parts 10
  • Reads 7,564
  • Votes 585
  • Parts 10
Ongoing, First published Jul 30, 2021
menjadi istri di usia muda bukan lah keinginan asli zifa, ia benar-benar ingin menikmati hidup tanpa harus terikat dengan siapapun. tapi takdir mempermainkannya, ia harus menikah di umur 22 tahun dengan laki-laki yang benar-benar membuktikan ucapan kepadanya 5 tahun yang lalu.

"yaudah 5 tahun lagi saya datang kerumah selepas kamu wisuda"

"bapak beneran gila ya" kesal zifa

"saya serius, mana sini alamat rumah kamu"

"saya gak mau ngasi, jangan aneh-aneh deh pak. saya permisi dulu" jawab zifa langsung keluar ruangan dengan perasaan berkecamuk



🦋 follow dulu sebelum baca

🦋 happy reading🥰
All Rights Reserved
Sign up to add Halal With Proof (on going) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
because of my stupidity by NaaZhrya
11 parts Ongoing
"Jalang sepertimu tidak pantas menjadi istriku, apalagi sampai melahirkan keturunanku!" Bella hanya menganggap angin lalu ucapan suaminya, ia sudah kebal dengan segala bentuk makian selama mereka menikah. Ini memang kesalahan yang dia buat, menjebak laki-laki yang dicintainya agar bisa menggagalkan pernikahan laki-laki itu. **** Issabella Spencer, wanita 22 tahun yang tega menghancurkan hubungan seseorang yang sudah terjalin 7 tahun lamanya. Ia menjebak laki-laki yang sudah mengisi hatinya sejak satu tahun yang lalu dengan hal yang sangat memalukan. Dia rela merendahkan dirinya sendiri untuk Gabriel Alexander, putra pertama dari pengusaha terkaya di Amerika. Issabella menjebak Gabriel bukan karena ia menginginkan harta laki-laki itu, ia tulus mencintai Gabriel. Wanita yang sering disapa Bella itu bukanlah gadis biasa, ia juga berasal dari keluarga kaya. Namun, masih jauh dari kekayaan keluarga Gabriel yang sudah mendunia. Dan sekarang perusahaan ayahnya sudah ada di ambang kehancuran karena perbuatan yang Bella lakukan. Hampir semua investor memutus kerja sama mereka dengan keluarga Bella, hal itu tentu saja dilakukan oleh Gabriel. Gabriel sengaja melakukan hal itu karena ingin membalas Bella, ia juga berencana akan membuat kedua orang tua Bella bangkrut hingga tidak memiliki apapun. Bahkan, Gabriel juga memblacklist perusahaan Spencer Group's agar tidak bisa bangkit lagi dimasa depan. Dia melakukan pembalasan yang tidak tanggung-tanggung pada wanita yang kini berstatus menjadi istrinya itu. Hingga kedua orang tua Bella tidak mau menerima putri mereka kembali karena kehancuran yang dibuat oleh putri satu-satunya yang selama ini mereka banggakan. #chicklit Rank 1 April 2024,10 #Pergi Rank 1 April 2024, 08 #Menyesal Rank 1 April 2024, 10 #Getaran Rank 2 April 2024, 07
You may also like
Slide 1 of 10
Satu Hati, Dua Generasi cover
DEK JANDA cover
Mysha(21+)  cover
Bikin Ketagihan cover
Dikejar Jodoh cover
Not So Cold Mr.Boss (End) cover
Thesis & Tension cover
RAISE THE BAR cover
because of my stupidity cover
Mengetuk Hati Pak Darren cover

Satu Hati, Dua Generasi

38 parts Ongoing

Alya 24 tahun, lulus kuliah dan langsung nyemplung ke dunia kerja di sebuah perusahaan tengah kota. Dia ceria, lincah, dan jago banget nyebarin good vibes. Semua orang suka sama dia... kecuali satu orang; Jati. Team Leader divisi Teknologi Informasi itu terlalu kaku, terlalu serius, dan terlalu... aduh, kenapa Om satu itu tetep ganteng sih? Dari awal ketemu di pantry, Alya langsung naksir. Tapi Jati? Datar, gak ada reaksi. Boro-boro bales godaan, ngeliat Alya pun kayaknya cuman sekadar formalitas. Tapi ya namanya juga Alya, makin dicuekin malah makin penasaran. Alya mulai iseng. Tiap ada kesempatan, pasti nyari perhatian Jati. Lewat? Sapa. Lagi meeting? Kasih lelucon receh. Ketemu di lift? Langsung nyengir manis. Jati mungkin ogah-ogahan nanggepin, tapi Alya tau pria ini gak sebeton itu. Kadang beliau ketauan nahan senyum, kadang ada lirikan sekilas, kadang juga beliau bales ledekan Alya dengan komentar pedes yang malah bikin Alya makin gemes. Masalahnya ini bukan sekadar urusan crush biasa. Jati beda generasi, beda cara berpikir, beda kebiasaan, dan jelas beda gaya komunikasi. Tapi kalau udah urusan hati... siapa sih yang bisa ngatur?