Tentang aku, kamu, dan waktu. Entah siapa yang harus disalahkan. Kamu, waktu, atau justru aku? Mengenai bagaimana respon hati yang sudah lama tak diisi. Nyatanya, masih sama merasa trauma. Tapi, kutelaah lebih jauh. Benar karena trauma atau justru karena rupa dan tutur kata? Ditanya apa yang dimau dan dicari, bingung jawabku. Sepertinya, aku menjebak diriku sendiri pada satu nama yang itu-itu saja. Enggan beranjak, walau pun menemukan banyak jejak. Ada yang mendekat, jawabku belum siap karena namanya masih melekat. Sekiranya aku patut untuk meminta, Tuhan tolong tuntun hati ini agar tidak berlabuh kepada orang yang salah. Patah dan jatuh, aku sudah lelah. Menerka-nerka pun, aku takut keliru. Untuk itu Tuhan, aku pasrahkan semuanya padaMu. Hati siapa yang nanti akan menetap, aku percaya pilihanMu tak mengenal kata salah.All Rights Reserved
1 part