"Kuharap kalian bahagia.." kata terakhir Leona dengan sedikit senyuman. Setelah itu, ia tergeletak mengenaskan dilantai kumuh dengan senyuman dibibirnya. Mendengar itu Calvin Auberon de Thadeus, Chylde Hale Baxter, Dan Lucian Kyler Lyle mereka menegang, mata mereka berkaca kaca, dan kaki mereka lemas. "Tanggal 15 bulan 5 tahun 515 kekaisaran Thadeus, Leona Valariene Glarrent telah menghembuskan nafas terakhirnya bersama ketiga anak kembar dikandunganya" Mendengar salah satu kesatria mengumumkan kematian Leona dan anaknya, hati mereka seperti tercabik cabik, ternyata wanita yang selama ini mereka cari adalah orang yang dengan kejam mereka siksa. Ditambah dengan kenyataan bahwa merekalah penyebab kematian Leona bahkan anak mereka sendiri. "T-tidak Leona bangunlah k-kumohon bangunlah" tangis Calvin sang putra mahkota pecah . "A-aku telah membunuh a-anak anakku sendiri?" monolog Chylde sang Grand Duke muda seraya menatap kosong tangan yang berlumuran darah Leona. "Bangunlah Leona k-kau berharap aku bahagia bukan? kalau begitu bangunlah kumohon" ucap Lucian si penyihir dengan memeluk tubuh Leona yang sudah mendingin. My first story, Please don't copy my story