"Iya iya ga marah lagi, maaf. Jangan pergi." Noah tersenyum puas mendengarnya. Sedetik kemudian ia menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh mungil Ara dan memeluknya erat, mengguling hingga Ara ada di atasnya. "Gitu dong, gue kangen." "Alay lo gitu doang ngambek." balas Ara mencubit perutnya. Ia memberontak dipelukan Noah, "Diem, gue perawanin lo ra."