ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA
  • Reads 504,473
  • Votes 40,351
  • Parts 65
  • Reads 504,473
  • Votes 40,351
  • Parts 65
Complete, First published Aug 01, 2021
ALFAREZI by ferayarayaya
[ Teenfiction-Humor-Romance]

 Hai pembaca baru, selamat datang di cerita ini. Saya harap kalian bisa menikmati dan menyukai cerita ini, squelnya bisa dibaca terpisah ya bestie🧡
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak dalam bentuk apapun agar lebih berkesan bagi penulis dan menjadi semangat 💫

••••

ALFAREZI ABRAHAM, itu namanya. Ketua geng motor Tigris yang kerap disapa Farez, cowok cool dan berwajah datar. 

Cowok yang selalu berkata kasar pada siapa saja yang berani mengusik dirinya, apalagi mengusik seseorang yang berarti buat dia.

MENTARI ARCHIERA GHAZALA, cewek beruntung yang bisa dekat dengan ketua geng Tigris itu. Memiliki masa lalu yang kelam membuat Mentari menjadi sosok gadis mandiri tanpa adanya figur keluarga.

Pertemuan awal yang menjadikan Mentari sebagai seorang babu hanya karena masalah sepele, membuat sifat lain Farez keluar dengan seiring waktu berjalan.

••••

"Sebenarnya saya ada 2" Farez.


Start : 4 Agustus2021
Finish : 19 November 2021
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add ALFAREZI [COMPLETED]/TERBIT DI APK KUBACA to your library and receive updates
or
#314teen
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
GIO(Lengkap) cover
Dia Arsen (END) cover
LANGIT & NAYLA [END] cover
Radyan Arjuna ✔ cover
 𝐀𝐠𝐥𝐚𝐧𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐧𝐳𝐨 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡  [full rombak]  cover
ASRA  [Ebook] cover
 DEVANDRA (ON GOING) cover
VIENNO LAKARSYA cover
FIX YOU cover
SATURNUS cover

GIO(Lengkap)

43 parts Complete

"Na.." ucap gio menggantung Ana yang kaget karena terlalu sibuk tersenyum sambil menatap gio pun kaget saan mendengar gio memanggil namanya. "Eh.. apa ? Apa gio ?" Ucap ana berulang menandakan kalau dia antara bingung dan terkejut karena tiba tiba saja tersadar. "Jadi pacar aku ya?" Ucap gio pelan namun masih bisa terdengar oleh telinga ana yang mungkin sedikit soak. Ana menatap gio dengan mata nya yang semakin membulat. Sedangkan yang di tatap, gio memandang ana dengan intens seakan mengunci pergerakan ana. Yang bahkan hanya untuk mengucapkan satu kata aja terasa keluh dan berhenti sebatas tenggorokan. Gio kemudian meletakkan telapak tangan kanan nya pada pipi kiri ana dengan lembut. "Mau gak ?" Ucap gio lagi tetap dengan tatapannya yang tak terlepas dari ana