Sejak marak dan menyebarnya kata insecure, membuat hampir banyak orang, terutama kalangan remaja lebih condong membenci diri sendiri, karena fisik yang relatif tidak sempurna di mata manusia. Kerap kali membandingkan diri dengan sekitarnya, barangkali mereka lebih segalanya, sedangkan diri ini tidak ada apa-apanya.
Hal itu juga saat ini sedang dialami Syaqila Dea Henandra, gadis paling juara jika harus berperan menjadi tokoh pemain film Insecure di dunia. Penampilan yang menjadi ajang per-bully-an, membuat gadis itu semakin minder hingga lupa bagaimana caranya untuk percaya diri seperti hari-hari sebelum ia beranjak remaja, pun dewasa.
Di samping itu, ada Andra Putra Argantara, cowok yang selalu ada untuk kekasihnya dan membuatnya kembali percaya diri seperti dulu kala. Menjadi penyemangat Dea, saat orang lain kerap kali menjatuhkan dan membuat semangat Dea tak berguna. Bahkan, Andra dengan semangat yang membara, ia selalu mengingatkan Dea tentang bersyukur kepada Sang Pencipta atas segala hal yang menempel pada diri kita, mencintai diri sendiri, contohnya.
Semua itu tidak berjalan dengan lancar, seperti halnya proses yang kerap kali dihadirkan dengan bertubi-tubi dan lika-liku rintangan. Konflik demi konflik datang secara bergantian. Banyak orang yang tidak menyukai hubungan mereka dan ingin memisahkan mereka, termasuk Mama Andra, ia sudah lama tidak suka dengan Dea yang notabenya menjadi kekasih putranya.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan