"Meski bisa di daur ulang, Sebuah sampah akan tetap menjadi sampah. Manusia yang hanya bisa menunjukkan ketidak berdayaan dan seakan berperan sebagai yang paling tersakiti tak pernah jauh berbeda dengan sekantong sampah di pembuangan" ucapnya penuh penekanan, ada emosi yang dikesampingkan saat setiap kata terucap dibibir manisnya. Senyum tipis hampir tak terlihat terukir dibibir pemuda dihadapannya,tangannya berayun memberi isarat untuk setiap kata yang ingin diucapkannya. sebuah ungkapan terimakasih dengan tangan yang masih bertumpu di dada kirinya seakan memberi penghormatan sebelum berbalik dan berlalu menjauh dari gadis manis yang kini membeku menatap kepergiannya. Tatapan gadis itu mulai berembun,hanya perlu satu kedipan untuk membiarkan air matanya terjatuh. Rasa sesal dan sesak kini berlomba untuk menghunus ulu hatinya, batinnya saling membunuh tanpa melukai. "Pergi, jangan pernah berbalik, jangan pernah kembali. kau melukaiku kembali, jangan pernah kembali kumohon,kumohon.kumohon kembalilah kau harus memaafkanku" ucapannya tersendat, rasa sesak benar-benar menggerogoti ulu hatinya. Luka yang ku ciptakan sendiri ini.aku sudah tak bisa menahannya, aku tak bisa ini terlalu menyakitkan, tapi bagaimana denganmu, kumohon kembali kau harus memaafkanku. ..... So, gimana ada yang excited gak hahah ngarep anjir. but kalo penasaran kalo inimah. bisa langsung cek buat lanjut baca wkwkw. jangan lupa follow, like, coment, and share hahah gak ding terserah kalian yang baca. saya yakin kalian tau bagaimana mengapresiasi sebuah karya. see you gays, kita jumpa di part selanjutnya. happy Reading..All Rights Reserved
1 part