"Dulu aku tak tahu tujuan bernapas. Hingga suara hatiku berkata, bila napasku untuk mencintaimu." -Mee Kael -o0o- Pernah berharap namun akhirnya kecewa Pernah bergantung namun akhirnya jatuh Pernah mencinta namun akhirnya terluka Pernah merindu namun akhirnya rapuh Entah berapa banyak pernah lagi, hingga aku tak berani melakukan apapun. Pun bahkan untuk mengucap sepatah kata Langkahku terseok-seok karena begitu pedihnya untuk berjalan Ditambah tak tahu kemana aku harus pergi Aku harus kemana? Aku harus apa? Sungguh, aku sudah terlalu lelah untuk menangis hingga air mata tak ingin mengalir lagi, meninggalkan sesak di dada dan ngilu di tulang Bila dengan bernapas aku tak menemukan kehidupan Maka tiada guna aku tetap berada di sini Mungkin, sudah saatnya aku bunuh diri Untuk apa hidup? Aku mati pun takkan ada yang mencari Salam, Mee Kael Ruang Fatamorgana, 23 Dzulhijjah 1442 --- Hai, sebelum membaca ceritaku. Akan ku beritahu sebelum kalian kecewa di belakang. Cerita ini, bukan semacam novel. Cerita di sini adalah cerita-cerita pendek, yang terinspirasi dari kisah nyata. Namun, insyaallah kalian akan mendapatkan banyak pelajaran saat membacanya. Lanjut atau skip? Pilihan di tangan kalian, sebab yang kukejar bukanlah pembaca. Thanks for mampir wkwkwk
3 parts