Sesakit itukah mencinta tiada balas sapanya. Bahkan relung hatinya disana, tidak menghiraukan Aku yang kian tercekik akan sikap dan tatapannya yang tak pernah menerimaku dihadapan dunianya. Setatus tapi tidak pada hatinya untukku. Laila menunduk diatas sajadah ,mahar dari pernikahanya bersama senyum cinta pertamanya setelah sang Ayah. Untuk pertama kalinya, Laila munajatkan Doa dalam heningnya malam ini yang ditemani sebulir air dalam derasnya hujan di luar sana. "Tuhan bukankah sungai akan bertemu lautan dan lembah yang luas bertemu gunung? Karena Dia adalah langit sementara Aku bumi. Maka biarkan lah Aku menjadi bumi yang damai dan ia langit yang kokoh. Tidak masalah jika tidak ada pertemuan diantara kami, asalkan jadikan bahagia dengan cara kami. Bahagia yg kami pahami". "Aku ikhlaskan bila jodohku sampai disini saja, jangan buat hatiku mati pada kebencian". Dalam sunyi terpaan angin meniup begitu sejuknya, bahkan kini hatinya 🌾🌾🌾🌾🌾 untuk new story yg aku buat ini, akan aku Up seminggu 2 kali. untuk melihat antusias kalian menjadi generasi pembaca yg apik, aku slalu menunggu coment . trima kasih dan jangan lupa follow sebelum membaca. dan utama kan berdoa untuk dunia ini agar segera pulih. **** selamat Membaca!!
15 parts