Marriage, Not Dating
  • Reads 734,931
  • Votes 52,463
  • Parts 49
  • Reads 734,931
  • Votes 52,463
  • Parts 49
Complete, First published Aug 02, 2021
"Enggak usah basa-basi mending kita langsung cipokan aja."

Berawal dari kalimat candaan dan berakhir mala petaka, Bella yang iseng mengucap kalimat haram itu harus berurusan dengan Adnan, bukan berurusan dalam artian ringan tetapi dalam artian begitu berat atau bahkan sangat berat, Bella yang bodoh itu harus diseret ke dalam kehidupan Ananta dan dipersunting secara tiba-tiba oleh pria bermulut sampah itu.

"Heh! Astaga! Sial! Ayo Bel berpikir positif, pasti pria gila itu cuman mau adu ikan cupang sama Ayah! Ahk enggak mungkin! Hidupku sudah tamat!" Bella terus bermonolog saat sosok Adnan sedang duduk di ruang keluarga bersama ayah dan ibu, ketiga orang itu terlihat membicarakan hal yang sepertinya amat serius.

Adnan tahu yang dilakukannya ini hal gila, bahkan pria itu sering kali menerima umpatan dari sahabat kecilnya setelah bertindak nekat melamar wanita yang baru ditemuinya. Jika Kai mengumpati Adnan, maka beda cerita lagi jika itu keluarga besar Adnan, bahkan pihak keluarga begitu excited saat Adnan mengatakan akan mempersunting wanita.

"Lo ngotak dikit dong! Lo baru kenal tuh perempuan dan lo mau nikahin dia? Apa nggak gila?!"

"Nyokap sama bokap gue udah tahu, mereka dukung kegilaan gue kali ini," balas Adnan.

"Tapi mereka nggak tahu kalau lo sama Bella itu baru kenal anjing, mereka tahunya kalau lo sama Bella pacaran, lo bener-bener dah tega banget bohongin mereka!" Balas Kai sengit.

Ikuti kisah Adnan dan Bella sekarang juga, masukkan cerita ini ke library list kalian.

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA YA‼️]
pict cover by: pinterest.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Marriage, Not Dating to your library and receive updates
or
#675sad
Content Guidelines
You may also like
Godaan Sang Mantan (21++) by Miss_EA89
36 parts Ongoing
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) "Ughh..." Marina melenguh sambil mencengkram pergelangan tangan Willem. "Sakit, Will." "Kamu mendesah barusan," bisik Willem. Marina menggigit bibirnya menahan senyum yang hendak terbit. Willem segera menegakkan punggungnya, menatap Marina dengan penuh cinta di bawah kendalinya. "Tapi sakit, jangan terlalu keras... ahhh," ucap Marina. Belum selesai ia berucap, tiba-tiba ia mendesah saat Willem menghentakkan pinggul dengan lembut. "Ahhh..." *** Seiring berjalannya waktu, Marina semakin yakin bahwa keputusannya untuk menghindari pertemuan dengan mantan kekasihnya, Willem Roberto, adalah langkah yang tepat. Luka yang dalam akibat keputusan Willem di masa lalu membuat Marina merasa hancur dan ditinggalkan begitu saja setelah ia menyerahkan segalanya kepadanya. Meski Marina berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi Willem, takdir mempertemukan mereka kembali setelah tujuh tahun berpisah. Pertemuan ini tidak bisa dihindari, dan Marina pun merasa tergoda oleh pesona mantan kekasihnya. Walaupun hatinya masih terluka, Marina terbawa dalam nostalgia dan hangatnya kenangan masa lalu. Keduanya larut dalam kenangan manis dan berbagi momen intim di dalam kamar hotel. Willem terus menggoda Marina dengan daya tariknya yang memikat, membuat wanita itu sulit untuk menolaknya. Marina pun berada dalam kebimbangan, diantara kerinduan akan cinta yang dulu dan ketakutan akan luka yang mungkin kembali menghampirinya. Kisah cinta Marina dan Willem kembali terjalin, namun kali ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan keragu-raguan. Marina harus segera memutuskan apakah ia akan terus terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau memilih untuk bangkit, memperbaiki diri, dan menempatkan kebahagiaannya di atas segalanya.
You may also like
Slide 1 of 10
Love You MBAK! cover
The Real Love (sequel The Secret Love) cover
Finally, I Found You cover
Après Le Marriage ( END ) cover
Tales of The White Lotus [FeiHua] cover
Bosku Istriku [SELESAI] cover
METASERA cover
Hantu Tampan Nakal cover
Godaan Sang Mantan (21++) cover
Hello, KKN! cover

Love You MBAK!

40 parts Ongoing

"Mbak ragu sama aku?!" Pertanyaan yang terlontar dari mulut Farez membuat Vio tersentak, suara Farez terdengar meninggi dari sebelumnya. Tapi setelah beberapa detik Vio memberanikan dirinya untuk mendongak dan menatap Farez. "Sejujurnya... iya. Melihat perlakuan kamu beberapa saat yang lalu, itu buat saya ragu." Kata Vio pada Farez. Farez tertawa, bukan tawa seperti biasanya. Tapi tawa yang Vio tahu itu tawa untuk menutupi kekecewaan. "Bohong!" Sentak Farez. Farez masih menatap Vio namun kini tatapannya menajam setelah mendengar perkataan Vio baru saja. "Saya gak bohong Rez. Kamu masih... " "Masih apa?!" Potong Farez. "Farez... kita gak mungkin... " Vio kesulitan melanjutkan perkataannya. Saat melihat kedua mata Farez yang nampak berbeda dari beberapa detik sebelumnya. "Love you Mbak!" Kata Farez tegas dan penuh penekanan.