My Boyfriend Turns Uot A Vampire

Reads 719
Votes 233
Parts 22

Reads 719
Votes 233
Parts 22

Apa reaksi kalian ketika bertemu vampire? Terlebih saat mengenali wajah makhluk penghisap darah itu adalah wajah sang kekasih? 
    
    Terkejut? Sedikit terkejut? Atau benar-benar terkejut!?
    
    Aku tidak menyangka makhluk penghisap darah itu masih ada di era moderen ini. Jika aku melihat makhluk dengan wajah yang tak kukenali mungkin aku hanya terkejut biasa dan bisa lari dari persembunyianku, namun tidak, aku tak bisa lari dari tempat persembunyianku saat dengan menjijikannya aku melihat makhluk  itu-berwajah pria yang kucintai, menghisap darah dari seorang wanita tepat di leher.
    
    Banyak kejadian memang di luar nalar, namun sayangnya aku tak menyadari hal itu. Aku hanya berpikir dia sengaja membuat berbagai kejutan untukku untuk menyenangkan hati.
    
    Seperti- Misalnya ketika siang dia mengabari akan berkunjung keluarga ke bali, dan malamnya aku telpon sudah berada di balkon kamarku.
    :::
    
    "Gevon, dimana?"
    
    "Di balkon, sayang."
    
    "Ha?"
    
    "Keluar dulu, buka pintu balkon."
    
    "Kamu kok bisa di sini?!"
    
    "Kenapa? Tadi kamu nanyain aku kan? Pasti kangen. Udah, sih, nggak pengen peluk apa?"
    
    :::
    
    Dan masih banyak lagi yang sayangnya itu aku anggap sebagai kejutan semata.
    
    :::
    
    "Ada saatnya kau mengetahui semua, Sayang."
    -GeavoneAll Rights Reserved

asik ceritaseru fiksifantasi gevon happy horor lhea lucu manis readers remaja sad sosweet takut vampir wattpad wattpadfantasi wattpadindonesia

Table of contents

Apa reaksi kalian ketika bertemu vampire? Terlebih saat mengenali wajah makhluk penghisap darah itu adalah wajah sang kekasih? 
    
    Terkejut? Sedikit terkejut? Atau benar-benar terkejut!?
    
    Aku tidak menyangka makhluk penghisap darah itu masih ada di era moderen ini. Jika aku melihat makhluk dengan wajah yang tak kukenali mungkin aku hanya terkejut biasa dan bisa lari dari persembunyianku, namun tidak, aku tak bisa lari dari tempat persembunyianku saat dengan menjijikannya aku melihat makhluk  itu-berwajah pria yang kucintai, menghisap darah dari seorang wanita tepat di leher.
    
    Banyak kejadian memang di luar nalar, namun sayangnya aku tak menyadari hal itu. Aku hanya berpikir dia sengaja membuat berbagai kejutan untukku untuk menyenangkan hati.
    
    Seperti- Misalnya ketika siang dia mengabari akan berkunjung keluarga ke bali, dan malamnya aku telpon sudah berada di balkon kamarku.
    :::
    
    "Gevon, dimana?"
    
    "Di balkon, sayang."
    
    "Ha?"
    
    "Keluar dulu, buka pintu balkon."
    
    "Kamu kok bisa di sini?!"
    
    "Kenapa? Tadi kamu nanyain aku kan? Pasti kangen. Udah, sih, nggak pengen peluk apa?"
    
    :::
    
    Dan masih banyak lagi yang sayangnya itu aku anggap sebagai kejutan semata.
    
    :::
    
    "Ada saatnya kau mengetahui semua, Sayang."
    -Geavone

22 parts