Di bangku paling ujung, dia selalu duduk. Saat guru sedang menjelaskan selalu memperhatikan dengan serius, walaupun terkadang matanya terlihat sayu menahan kantuk di saat jam pelajaran siang. Saat bel istirahat berbunyi, tidak bergabung dengan gadis gadis lain yang membeli jajanan dan bergosip di kursi mereka. Dia, tetap duduk dibangkunya ditemani sebuah buku bacaan dan juga earphone yang menggantung di telinganya. Kadang kadang saja dia pergi ke kantin ditemani oleh teman sebangkunya, yang mungkin satu satunya teman yang dia miliki, aku juga tidak tahu pasti. Dia jarang berbicara, hanya beberapa kali aku mendengar suaranya, itupun jika sedang ditanya oleh guru atau sedang peresentasi di depan kelas. Mungkin teman temanku menganggapku aneh dan menuduhku penguntit karena selalu memperhatikannya, tapi entah kenapa aku merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Seperti ada sebuah magnet yang menarikku dan aku tidak bisa mengelak dari magnet itu. 🌸 🌸 Namaku Haruna Widyaatmadja, siswi kelas 12 Akuntansi 1. Di sekolah aku murid yang biasa saja, bukan seorang murid pintar yang menjadi juara kelas, bahkan 10 besar pun aku tidak masuk. Bukan pula murid nakal yang selalu berdandan menor dengan rambut berwarna pirang dan seragam yang sengaja dikecilkan, yang ruang BK sepertinya sudah menjadi ruang kelas keduanya. Apalagi murid populer yang hampir dikenal oleh murid murid semua angkatan. Tidak, aku hanyalah seorang siswi pendiam yang tidak banyak bicara dan tidak terlalu aktif dalam hal apapun. Temanku juga mungkin hanya bisa dihitung dengan jari, itupun hanya dekat di sekolah saja. Kepribadianku yang tertutup dan tidak percaya diri membuatku sulit untuk bersosialisasi. Selama ini aku menjalani hari hariku yang lempeng lempeng saja seperti jalan tol, sebelum tiba tiba dia datang menyapa dalam hidupku.All Rights Reserved
1 part